[pullquote]Mengunjungi The Wizarding World of Harry Potter di Universal Studio Osaka, tentunya akan menjadi pengalaman berkesan yang tak terlupakan, khususnya bagi pecinta Harry Potter.[/pullquote]
[dropcap]S[/dropcap]iapa yang tidak kenal Harry Potter? Seorang tokoh penyihir remaja buah imajinasi penulis Inggris, J.K Rowling, ini sukses ‘menyihir’ anak-anak hingga orang dewasa untk tergila-gila pada novel, film, maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan Harry Potter. Bagi para Potterhead alias penggemar setia Harry Potter, tentunya tidak akan melewatkan untuk berkunjung ke salah satu wahana di Universal Studio Osaka, Jepang, yang dibuka pertengahan 2014 lalu dan didedikasikan pada remaja penyihir paling terkenal sedunia ini.
The Wizarding World of Harry Potter
Hampir seluruh atap rumah di Desa Hogsmeade tertutupi salju. Saat memasuki gerbang, asap putih yang mengepul dari kereta Hogwarts Express, seakan menyambut pengunjung yang antusias. Canda tawa murid-murid berjubah seragam sekolah Hogwarts turut meramaikan jalanan Desa Hogsmeade. Demikian gambaran dunia sihir ala J.K. Rowling yang sering muncul di serial Harry Potter.
Sebagai salah seorang Potterhead, saya pun turut mengunjungi dunia Harry Potter ini ketika mengunjungi Jepang awal Maret lalu. Kabarnya, dalam beberapa minggu saja setelah di buka untuk umum, wahana ini langsung melesat menjadi wahana favorit para pengunjung.
Antusiasme saya seakan tak terbendung ketika memasuki gerbang bertuliskan ‘Hogsmeade’, yang merupakan nama desa yang biasa dikunjungi murid-murid di Hogwarts kala liburan. Desa Hogsmeade sungguh terlihat seperti yang digambarkan di bukunya, atau kita lihat di filmnya, lengkap dengan atap-atap rumah yang tertutupi salju buatan, apalagi temperatur Osaka saat itu berada di angka 10 derajat Celcius dan turun hujan rintik-rintik.
Berbelanja tongkat sihir
Toko-toko yang berbaris, dikemas cantik ala arsitektur tua khas Kota London. Semua toko yang terdapat di film Harry Potter pun ada di sini, salah satunya adalah ‘Ollivanders Wand Shop’, toko yang menjual berbagai macam tongkat sihir. Sebelum masuk ke Ollivanders, seorang guru sihir mengajak pengunjung berinteraksi dalam memilih tongkat sihir dengan mengajari pengunjung melafalkan mantra untuk mengetahui apakah pilihan tongkat sihir mereka sudah tepat.
Pengunjung juga diperlihatkan atraksi sihir, lengkap dengan suara ledakan dan gemuruh saat mantra sihir dilafalkan, seperti layaknya ketika Harry Potter memilih tongkat sihirnya untuk pertama kali. Ollivanders juga menjual berbagai macam tongkat sihir, sebut saja tongkat sihir milik Voldemort, Profesor Dumbledore sampai tongkat sihir milik Harry dan teman-temannya. Saya tidak melewatkan kunjungan ke toko lainnya seperti ‘Honeydukes’ (menjual berbagai macam permen sihir), ‘The Owl Post ‘(menjual kartu pos dengan cap Hogwarts) dan toko sapu terbang.
Menikmati Hogwarts
Bagian lain yang saya kunjungi adalah gedung Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, tempat Harry Potter dan penyihir lainnya bersekolah. Kastil yang dikelilingi danau hitam buatan ini, dibangun sangat mirip dengan yang digambarkan di buku dan filmnya. Pilar-pilarnya tinggi besar, dengan menara-menara yang menjulang ke angkasa, melambangkan kemegahan Hogwarts.
Ketika memasuki Hogwarts, penerangan yang remang-remang dan alunan musik orkestra mengiringi kita memasuki ruang demi ruang. Menyihir pengunjung yang tak habis-habisnya terpesona dengan suasana di dalam kastil. Tokoh-tokoh yang berada di dalam lukisan yang digantung di dinding juga bisa berbicara dan melakukan percakapan satu sama lainnya, seru!
Bagian lain yang menarik dari kastil ini, adalah ketika saya memasuki ruang kerja Profesor Albus Dumbledore. Meskipun penerangan hanya diterangi lampu-lampu kecil, tetapi saya bisa melihat jelas setiap detail ruangan ini. Lemari buku sengaja ditata tidak begitu rapi, seperangkat meja kerja yang berwarna kuning keemasan ditata sedemikian rupa lengkap dengan kursi seperti singasana raja dan hiasan pena bulu.
Menonton pertunjukan 4D
Yang tidak boleh dilewatkan adalah wahana khusus 4D “Harry Potter and The Forbidden Journey” dengan antrian yang mengular. Sepertinya para pengunjung tak tergoyahkan semangatnya untuk menikmati petualangan bersama Harry Potter dan kawan-kawan. Di sini pengunjung bisa merasakan petualangan Harry Potter dari tempat duduk (dengan kaki menggantung) yang berjalan di sebuah rel.
Dilengkapi dengan efek 4D yang sangat spektakular, para pengunjung seperti benar-benar seperti mengalami hal-hal yang dialami oleh Harry sendiri. Penuh tantangan dan mengasyikkan. Lagipula, kapan lagi bisa merasakan terbang dengan sapu terbang pada saat pertandingan Quidditch?
Sedikit tip bagi Anda yang akan berkunjung ke wahana ini, ketika memasuki Universal Studio, hendaknya langsung mendaftarkan diri agar mendapatkan time ticket untuk memasuki wahana ini. Sehingga pengunjung bisa memasuki wahana Harry Potter khususnya “Harry Potter and The Forbidden Journey” pada jam yang sudah ditentukan. Jumlah pengunjung yang masuk akan dibatasi pada setiap jam, karena wahana ini selalu ramai dipenuhi pengunjung. Hal ini diberlakukan oleh pengelola untuk menjaga ketertiban.
Mencoba butterbeer
Selain kastil Hogwarts dan atraksi petualangan 4D, masih banyak yang bisa dinikmati di sini. Salah satunya adalah wahana roller coaster ‘The Flight of the Hippogriff’ juga patut dicoba. Sewaktu saya berkunjung ke sana, antriannya tidak begitu panjang, mungkin karena durasi permainannya juga hanya beberapa puluh detik saja.
Setelah puas mencoba beberapa wahana di dunia Harry Potter, saya tidak terburu-buru untuk meninggalkan tempat ini, karena berbagai macam hal-hal unik lainnya membuat saya susah move on. Di sebuah papan pengumuman, saya menemukan poster wanted Sirius Black yang bisa bergerak. Tentunya saya tidak melewatkan mencoba butterbeer, minuman favorit Harry dan teman-temannya setiap kali mereka berkunjung ke kedai ‘The Three Broomsticks’. Kedai ini juga termasuk yang menjadi favorit pengunjung karena selalu penuh.
Kunjungan saya akhiri dengan menikmati hutan buatan kecil yang terletak setelah melewati gerbang Hogsmeade. Di sini, kita dapat menemukan mobil Flying Ford Anglia milik ayah Ron Weasley yang sudah sudah dimodifikasi dan disihir sehingga bisa terbang. Mobil yang sering tampil di dalam film Harry Potter ini, juga sukses menarik perhatian pengunjung. Terlihat dari antrian pengunjung yang terdiri dari anak-anak sampai kalangan dewasa, yang rela berbaris rapi untuk befoto bersama Flying Ford Anglia ini.
Rasanya, beberapa jam saja tidak akan cukup untuk menikmati menjadi Harry Potter di “The Wizarding World of Harry Potter”, tentu saja kunjungan ini menjadi salah satu pengalaman traveling saya yang paling menyenangkan.