[pullquote]Anak cenderung meremehkan arti nilai ulangan harian, dan lebih mementingkan ujian akhir? Beri pemahaman anak agar tetap memperoleh hasil terbaik di setiap ulangan yang dihadapinya.[/pullquote]
Arinta terkejut saat menerima rapot bayangan putranya, Adi. Sederetan angka merah mendominasi selembar kertas putih. Saat ibu dua anak ini menanyakan tentang itu, dengan santai siswa kelas empat di sebuah sekolah dasar negeri ini menjawab santai. “Tenang Ma, itu kan ulangan harian, yang penting nanti ujian semester bagus.”
[dropcap]D[/dropcap]alam kondisi seperti itu, sebagai orangtua mungkin Anda kecewa. Tetapi Anda tak harus marah, karena bisa saja anak sudah berusaha belajar namun belum memahami konsep nilai ulangan harian yang akan berpengaruh dalam pencapaian prestasi akademiknya di sekolah.
Cara orangtua memberi pemahaman
Idealnya, orangtua dan pendidik hendaknya memperkenalkan kepada anak istilah ulangan sebagai suatu hal yang penting dan menyenangkan dari suatu proses pendidikan. Ulangan sebagai proses evaluasi bertujuan untuk mengukur pencapain yang berhasil diraih anak dalam mata pelajaran tertentu. Melalui ulangan, para pendidik dapat memantau kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan di sekolah.
Dalam menghadapi ulangan, diperlukan peran serta orangtua dalam memotivasi anak. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjalin komunikasi yang baik dengan anak, misalnya dengan bertanya. “Besok ada ulangan, Nak? Ayo yang semangat ya belajarnya.”
Selanjutnya, jangan lupa menanyakan tentang ulangan tersebut. Apakah anak mengalami kesulitan dalam mengerjakannya? Ingat, jangan menghakimi, dengarkan penjelasan anak. Dengan memberi perhatian khusus pada anak saat akan dan setelah ulangan diyakini dapat membantu anak untuk lebih tenang dalam menghadapi proses ulangan/ujian. Hal tersebut juga dipercaya dapat membuat anak lebih bersemangat sehingga bisa mendapatkan hasil terbaik.
Dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya nilai ulangan di sekolah. Hindari raut wajah yang tidak menyenangkan dan nada suara yang tinggi saat mengajak anak bicara. Bila anak mendapat hasil yang baik maka berikan ia pujian. Tindakan semacam itu untuk memberikan kesan bahwa nilai yang bagus lebih dihargai. Namun jangan berlebihan dalam mentargetkan nilai yang harus dicapai, karena dapat menyebabkan anak menjadi tertekan dan mengalami kecemasan yang tinggi sehingga justru membuat nilai ulangannya drop.
Persepsi positif tentang nilai
Dengan memberi pemahaman tentang nilai ulangan kepada anak, diharapkan anak dapat memiliki persepsi positif tentang ulangan. Anak menjadi lebih tenang dalam mengerjakan ulangan karena sudah lebih mempersiapkan diri. Konsentrasi dan fokus anak juga lebih terpusat. Selain itu, dengan memberi pemahaman maka anak punya waktu untuk mempersiapkan diri sehingga membuat mereka terhindar hal-hal negatif seperti mencontek.
Siap menghadapi ulangan
Untuk mendapatkan hasil optimal dibutuhkan persiapan maksimal. Demikian juga ketika anak tengah menghadapi ulangan diperlukan persiapan yaitu belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal. Sebagai orangtua kita perlu melakukan pendampingan untuk memotivasi belajar mereka. Selain hal tersebut kita perlu memastikan kondisi nyaman sehingga anak bisa menikmati proses belajar yang ada.
Ma, nilai ulanganku jelek
Proses penilaian adalah bagian dari pembelajaran. Ketika anak mendapat nilai tidak sesuai yang diharapkan bisa disebabkan bermacam hal. Bisa karena anak belum optimal belajar. Oleh karena itu, orangtua diharapkan untuk terus memberi semangat agar anak mau lebih terlibat pada proses yang ada.
Hal lainnya yang dapat menyebabkan anak memperoleh nilai tidak sesuai yang diharapkan adalah karena anak mengalami perasaan tegang dan takut. Sikap tersebut muncul karena adanya proses asosiasi antara ulangan dan perasaan takut. Pada anak, proses asosiasi ini biasanya secara sadar atau tidak sadar bisa dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti orangtua, pengasuh ataupun pendidik. Maka dalam hal ini orangtua perlu memberi pengertian anak bahwa sebenarnya ulangan bukanlah suatu hal yang harus ditakuti melainkan perlu kesiapan dalam menghadapinya yang berupa pembelajaran materi yang akan diujikan.
Bila anak mendapat nilai bagus
Ketika anak mendapatkan nilai yang baik, acungkan jempol atas apa yang telah dicapai anak. Tetapi ada beberapa hal yang perlu Anda tanyakan mengenai bagaimana pendapatnya tentang nilai yang ia peroleh. Bagaimana perasaan anak ketika nilainya bagus, bagaimana metode belajar yang diterapkan anak sampai ia memperoleh nilai tersebut dan langkah apa yang akan dilakukan anak dalam mempertahankan prestasi tersebut.
Konsultan : Evi Junita, M.Psi – Founder of www.klikpsikolog.com