[pullquote]Jika anak tak mendapat ASI karena suatu sebab, susu formula pun menjadi alternatif pilihan. Yuk, kita kenali tip memilih susu bagi si buah hati.[/pullquote]
Bayi di bawah usia satu tahun
[dropcap]B[/dropcap]iasanya susu formula terbuat dari susu sapi yang dimodifikasi dengan menambahkan karbohidrat (laktosa), minyak sayur, vitamin dan mineral. Susu sapi memiliki protein utama kasein, berbeda dengan ASI yang memiliki protein utama whey. Meski susu formula diubah komposisinya agar mengandung lebih banyak whey, keduanya tetap berbeda signifikan dari komposisi lemak, protein, karbohidrat, dan mineral. ASI tetaplah nutrisi terbaik untuk si kecil.
Susu difortifikasi besi
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan susu formula difortifikasi zat besi merupakan susu paling cocok untuk anak di bawah usia 12 bulan.
Susu berbahan dasar kedelai
Beberapa anak yang tak tahan dengan susu sapi, dapat memilih alternatif susu berbahan dasar kedelai. Sumber protein diambil dari kacang kedelai, sedangkan lemak diambil dari minyak sayur, dengan tambahan sukrosa/minyak jagung sebagai sumber karbohidrat. Untuk menyerupai ASI, susu juga diperkaya asam amino dan zat besi.
Susu untuk anak berbakat alergi
Susu jenis ini diproses dengan menghidrolisis protein secara sebagian yang disebut susu hipoalergenik untuk anak yang berbakat alergi namun belum muncul gejala alerginya. Sedangkan susu untuk anak yang sudah muncul gejala alergi diproses dengan menghidrolisis protein secara ekstensif atau, bila gejala masih ada, dngan cara menghilangkan kandungan asam aminonya. Jika anak alergi susu sapi tetapi tidak alergi kedelai, biasanya susu berbahan kedelai menjadi alternatif.
Susu formula bebas laktosa
Laktosa merupakan karbohidrat utama pada susu sapi namun ada beberapa bayi yang tidak tahan dengan laktosa. Intoleransi laktosa ini menimbulkan diare, kembung, dan rewel. Umumnya, hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon laktase, suatu enzim yang dibutuhkan untuk mengurai laktosa. Ada bayi yang kekurangan enzim ini secara sementara, misalnya setelah suatu kejadian diare, adapula yang bersifat primer, namun hal ini amat jarang terjadi.
Yang ini tak direkomendasikan untuk anak di bawah satu tahun:
Whole Cow’s Milk
Susu sapi atau whole milk tidak termasuk susu formula dan tak direkomendasikan untuk anak di bawah usia satu tahun. Beberapa faktor yang menyebabkan adalah kandungan nutrisi yang kurang adekuat karena kurang mengandung zat besi, asam amino, dan vitamin E. Sebaliknya mengandung lebih banyak elektrolit. Komposisinya yang tinggi kalsium dan fosfor malah dapat menghambat penyerapan zat besi yang berasal dari sumber makanan lain. Penyebab lain adalah pencernaan si kecil yang belum siap dan metabolisme yang dapat memperberat kerja ginjal pada bayi di bawah usia satu tahun.
Susu rendah lemak/susu skim
Susu skim baik berupa susu cair segar, bubuk susu rendah lemak, atau susu ter-evaporasi tak boleh diberikan pada bayi di bawah usia satu tahun. Alasannya hampir sama dengan whole milk. Bahkan, susu rendah lemak ini sebaiknya tidak diberikan sebelum anak di atas usia dua tahun karena susu ini mengandung kandungan garam dan protein yang tinggi namun kalori yang rendah.
Susu sapi ter-evaporasi
Susu jenis ini adalah whole milk yang diproses hingga 60% kandungan airnya terbuang. Biasanya susu ini diperkaya vitamin D namun tetap saja kandungan nutrisinya tidak sebaik susu formula.
Susu kental manis
Susu ini tidak dianjurkan untuk si kecil karena mengandung kadar gula yang tinggi dengan kandungan nutrisi yang kurang adekuat untuk bayi di bawah usia satu tahun. Saat belulm dicairkan, kandungan karbohidratnya bisa mencapai 7 kali whole milk.
Susu kambing
Susu kambing sama dengan whole milk tidak direkomendasikan untuk anak-anak karena kandungan nutrisi yang kurang adekuat dan memperberat beban ginjal bahkan lebih berat dibanding whole milk.
Susu kedelai/susu kacang-kacangan
Banyak kemasan susu kedelai cair yang dijual bebas namun susu ini juga sebaiknya tak diberikan untuk anak di bawah usia satu tahun. Ada beberapa yang difortifikasi vitamin dan mineral namun jumlah kalori tetap kurang untuk pertumbuhan.
Referensi:
- Chapter 4. Infant formula feeding. In: United States Departments of Agriculture. Sept 30 2015. Available at www. http://www.nal.usda.gov/wicworks
- Lonnerdal, B. Infant formula and infant nutrition: bioactive protein of human milk and implications for composition of infant formulas. Am J CLin Nutr, 2014;99(suppl)712S-7S