Dear Dr. Hardiono,
Dok, saya tengah menanti kelahiran anak pertama. Terus terang saya khawatir Dok, tentang kesehatannya. Belakangan ini banyak membaca tentang gangguan kesehatan anak. Mohon saran pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan begitu bayi dilahirkan?
Skrining apa saja yang dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan pada anak. Terimakasih Dok.
Harnita Zein, Bogor.
========================================================================
Ibu Harnita,
Tak perlu khawatir yang berlebihan. Memang seyogyanya, begitu dilahirkan, seorang bayi ditangani oleh dokter anak, yang akan melakukan skrining perkembangan bayi. Skrining bukan hanya dilakukan kepada bayi yang diduga mengalami kelainan. Sebaliknya bayi yang sudah mengalami kelainan seperti serebral palsi tidak perlu dilakukan skrining lagi dengan instrument skrining, karena pasti tidak akan lolos skrining. Tapi ingat bahwa skrining hanya menghasilkan lolos tidaknya skrining, namun tidak memberi informasi mengenai gangguan fungsi dan sebagainya. Bayi yang tidak lolos skrining perlu dilakukan skrining secara neurologis.
Ukuran lingkar kepala mempunyai korelasi kuat dengan perkembangan otak. Bayi berkepala kecil (mikrosefali) umumnya berhubungan dengan atrofi sebreri yang menunjukkan bahwa otak tidak berkembang dengan semestinya. Hidrosefali (kepala membesar) merupakan kelainan progresif, yang dapat merupakan komplikasi neonates dengan perdarahan intraventrikular atau meningitis. Bila ditemukan mikrosefali atau makrosefali, dapat dilakukan pencitraan misalnya ultrasonografi, CT scan atau MRI. Pemeriksaan ultrasonografi kurang akurat dibandingkan MRI, sedangkan CT scan kadang diperlukan bila ingin melihat perdarahan otak. Jadi lebih baik disarankan pemeriksaan MRI untuk mendeteksi secara detil.
Selain itu pantau juga kondisi yang lain, misalnya pemeriksaan gerak, pemeriksaan tonus otot, refleksnya, pemeriksaan pendengaran, mata dan sebagainya.
Semoga kondisi ibu dan bayinya sehat.