[pullquote]Kebanyakan ibu akan melarang anaknya masuk dapur saat ibu memasak, terutama bila anaknya masih kecil. Sebenarnya ini tak perlu dilakukan, biarkan si kecil ke dapur dan melihat ibunya memasak. Libatkan mereka dalam tugas sederhana, karena bisa jadi hal kecil seperti ini mengasah keterampilan mereka dalam memasak.[/pullquote]
Tidak semua anak memiliki ketertarikan pada dunia memasak. Ketika mereka tertarik mereka akan mencoba kegiatan tersebut, namun bagaimana bila anak tidak tertarik? Sebagai orangtua kita perlu menyiasati agar kegiatan memasak menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Beberapa cara bisa dicoba, misalnya dengan membuat cerita/dongeng mengenai suatu makanan. Cara kedua adalah dengan menghubungkan antar pelajaran di sekolah dengan nama jenis sayuran misalnya berapa jumlah 2 tomat + 3 tomat. Cara ketiga adalah dengan mencoba permainan warna dan keterampilan menghias. Mengajak anak menonton acara memasak dengan para koki anak-anak juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk menumbuhkan minat si kecil pada dunia memasak.
Manfaat mengenalkan dunia memasak pada anak
Memperkenalkan dunia memasak pada anak-anak adalah hal yang sangat bermanfaat karena dalam kegiatan memasak tercakup aktivitas yang cukup kompleks yang melibatkan aspek kognitif, motorik, dan afektif (emosi). Beberapa manfaat yang bisa diperoleh antara lain :
- Menambah pengetahuan anak mengenai bahan makanan (sayur, buah, ikan, daging) sehingga anak mengenal kegunaan mereka dan pada akhirnya paham akan kebutuhan gizi.
- Pada segi motorik, memasak membuat anak bergerak dan belajar mengkoordinasikan anggota tubuh mereka. Kegiatan ini juga merangsang keterampilan motorik halus anak seperti memotong, memilah, membentuk, dll. Motorik kasar seperti mengangkat dan mengaduk. Apabila anak rajin bergerak tentu mereka lebih sehat.
- Melalui memasak, anak juga dapat melakukan olah rasa, melatih kesabaran, serta emosi. Latihan kesabaran bisa didapatkan dari aktivitas menunggu makanan matang, berproses dalam mengolah bahan makanan, berhati-hati ketika harus membuat bentuk. Selain itu anak juga bisa belajar dari kegagalan mereka ketika hasil masakan tidak sesuai harapan. Anak juga belajar menerima saran dari orang lain, dimana hal ini bisa mengurangi sifat egosentris, mengenali kesukaan/ kebutuhan anggota keluarga yang lain, sehingga ini bisa menumbuhkan kemampuan berempati.
- Melatih keterampilan sosial dimana mereka akan berkomunikasi dengan “partner” memasaknya, anak lebih mandiri.
- Kegiatan memasak bersama dapat menjaga kedekatan hubungan antara orangtua dan anak.
Download artikel lengkapnya di Majalah Anakku Digital :
Waktu tepat memasak bersama si kecil
Memasak membutuhkan proses, ada baiknya kegiatan ini dilakukan pada waktu tersendiri, agar kegiatan memasak ini tidak dilakukan secara buru-buru atau mengganggu konsentrasi anak dari kegiatan lain seperti sekolah. Untuk masakan sederhana lakukan sore hari dimana anak sudah cukup beristirahat. Namun, untuk masakan yang lebih rumit bisa dilakukan saat akhir pekan, terutama bila ibu bekerja.
Persiapan sebelum memasak bersama si kecil
- Perkenalkan beberapa alat masak dan bahan makanan. Ada beberapa benda yang perlu diwaspadai seperti pisau, garpu, kompor, dan yang lainnya. Kita juga perlu menerangkan (dengan bahasa mereka, disesuaikan umur) kegunaan memasak sehingga anak memahami tujuannya.
- Jauhkan benda-benda tajam, alasi dapur agar bila kotor mudah dibersihkan. Beri tanda, area mana tidak boleh didekati (misalnya kompor). Bisa juga anak-anak diminta untuk memasak di lokasi yang berbeda.
- Ajak anak membantu menyiapkan bahan dan peralatan (sesuaikan dengan keterampilan dan kemampuan mereka). Biarkan mereka menghitung jumlah kentang, ajak mereka mengangkat panci dan yang lainnya. Selanjutnya kita bisa memasak dan jangan melepaskan pengawasan dari anak-anak. Apabila anak-anak ingin melakukan pekerjaan seperti memotong, dampingi mereka terlebih dahulu.
Memperkenalkan tahapan memasak sesuai usia anak
- Usia 3-5 tahun: mengenal nama-nama sayuran dan peralatan memasak, cara menggunakan serta mencuci peralatan.
- Usia 5 tahun ke atas: bisa diserahi tugas memotong, mematikan kompor atau yang lainnya. Ajari mereka membuat makanan sederhana untuk sarapan mereka, misalnya telor mata sapi atau membuat sandwich.
- Usia 12 tahun ke atas tentunya sudah bisa diserahi tugas yang lebih kompleks.
Tetap perlu kehati-hatian
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, ketika mereka berada di dapur biasanya mereka ingin memegang semua bahan dan peralatan memasak. Ajarkan tentang bahan makanan serta benda dapur mana saja yang boleh ataupun tidak boleh dipegang. Ajari pula bagaimana memegang bahan makanan yang mereka merasa jijik untuk memegangnya seperti daging, ikan atau yang lainnya. Usai memasak, jangan lupa ajak anak membereskan dapur, dan mengembalikan alat-alat sesuai tempatnya.