[pullquote]Anak zaman sekarang hidup di tengah ‘belitan’ gelombang elektromagnetik, salah satunya dari gadget mainan favoritnya. Bagaimana efek radiasi gadget bagi kesehatan anak ?[/pullquote]
Handphone dan tablet kini sudah identik dengan mainan bagi anak. Orangtua berpikir bahwa stimulasi dari aplikasi-aplikasi mutakhir bisa membuat anak semakin pintar. Gadget juga menjadi cara ampuh membuat anak-anak anteng.
Gadget yang tadi disebutkan kebanyakan terkoneksi dengan koneksi internet wireless. Bicara wireless, ini berarti data yang keluar-masuk dihantarkan oleh frekuensi gelombang elektromagnetik. Gelombang tersebut merupakan bentuk energi yang juga memiliki daya tembus dan bersifat memengaruhi jaringan hidup.
Frekuensi yang dipancarkan oleh telepon genggam maupun tablet berada di kisaran 800-2540 MHz. Walaupun tak sekuat sinar X yang merupakan jenis radiasi terionisasi dan mampu mengubah material genetik, radiasi yang dipancarkan gadget yang kerap dipegang anak tetap memiliki pengaruh.
Anak berisiko tinggi
Anak-anak lebih rentan terhadap radiasi yang dipancarkan gadget, karena:
- Anak lebih banyak menyerap energi (dalam hal ini radiasi) daripada orang dewasa karena memiliki ukuran kepala dan otak yang lebih kecil, tulang tengkorak yang lebih tipis, telinga yang lebih elastis, jumlah sel darah yang lebih sedikit, dan sel saraf yang sedang giat bertumbuh.
- Sel-sel pada anak tumbuh dan berkembang lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga sel tersebut rentan berubah menjadi kanker. Jika demikian, penyebarannya akan lebih dahsyat.
- Sistem kekebalan tubuh pada anak-anak belum sesempurna orang dewasa, sehingga lebih lemah dalam menangkal gangguan akibat penetrasi radiasi.
- Dibanding orang dewasa, anak-anak zaman sekarang sudah terpapar teknologi nirkabel sejak kecil sehingga waktu ‘bersentuhan’ dengan radiasi lebih panjang.
Penelitian Gandhi dkk. memperlihatkan bahwa ketika radiasi dari gadget memasuki kepala, orang dewasa menyerapnya sebanyak 25%, anak usia 10 tahun sebanyak 50%, dan tertinggi pada anak usia 5 tahun, yaitu 75%. Oleh karenanya, risiko radiasi ini akan lebih besar pada anak yang sudah ‘akrab’ dengan gadget di usia kurang dari 16 tahun.
Gangguan tidur
Jika anak susah tidur ataupun terlihat ngantuk walaupun jam tidurnya cukup, coba cek durasi dan cara penggunaan gadgetnya apakah berlebihan atau tidak. Penelitian neuropsikobiologi oleh Mann K dan Roschke J pada 1996 membuktikan bahwa radiasi elektromagnetik dari telepon genggam menyebabkan gangguan pada 4 fase tidur yang seharusnya dilewati anak saat terlelap. Menggunakan headset yang terkoneksi dengan gadget selama tidur juga menyebabkan susah tidur, sakit kepala, mudah bingung, dan depresi.
Gangguan penglihatan
Penggunaan mobile gadget terlalu sering pada anak juga dapat enyebabkan kerusakan pada sistem penglihatan. Radiasinya menginduksi rusaknya ikatan kromosom pada sel epitel pada kornea mata dan meningkatkan suhu pada bagian dalam mata untuk penggunaan gadget dalam waktu lama. Perubahan suhu tersebut dapat meningkatkan risiko katarak dan menurunkan tingkat akurasi lensa mata.
Gangguan belajar
The Russian National Committee in Non-Iionizing Radiation Protection dengan tegas menyebutkan bahwa menggunakan telepon harus dibatasi. Mereka menemukan bahwa jika tidak dilakukan hal tersebut secara jangka pendek dapat menyebabkan gangguan ingatan, penurunan kemampuan memperhatikan, serta menganggu kemampuan belajar dan berpikir. Dan dalam jangka panjang menimbulkan bahaya depresi serta kerusakan struktur saraf otak.
Risiko kanker
Banyak penelitian menyebutkan bahwa penggunaan berlebihan akan gadget, khususnya telepon genggam, dapat menyebabkan kanker. Penggunaan lebih dari 10 tahun secara konsisten lebih dari 20 menit per hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker otak, yakni glioma (kanker sel glial, yakni sel yang menyokong sistem saraf pusat) dan acoustic neuroma (tumor jinak pada sel yang berhubungan dengan pendengaran di otak).
Radiasi gelombang elektromagnetik dari gadget memang tak terlihat, efeknya pun tak instan terasa. Oleh karenanya berhati-hati dengan berlaku bijak dalam membolehkan anak menggunakan gadget menjadi kuncinya.
Catatan pentingnya adalah….
- Gunakan headset atau speakerphone jika anak bicara mengunakan telepon genggam.
- Matikan jaringan data atau wireless pada malam hari atau saat tidak digunakan untuk meminimalisasi paparan radiasi.
- Matikan gadget pada malam hari dan letakkan jauh dari tempat tidur anak. Jangan menyimpan di dekat bantal atau membiarkan si kecil tertidur bersama gadgetnya.
- Biasakan anak mengonsumsi makananan bergizi, perbanyak sayuran hijau, dan tidur cukup di kamar yang tanpa cahaya sebagai pemulihan alami akan materi genetik sel yang sudah terpapar radiasi.
Ingat, hampir semua perusahaan gadget menyebutkan dalam buku panduannya untuk setidaknya berjarak 2,5 inci dari gadget saat menggunakannya.