[pullquote]Penyakit jantung pada anak semakin meningkat jumlahnya. Bagaimana mengenalinya sejak dini ?[/pullquote]
Penyakit jantung bawaan sebenarnya sangat banyak variasinya, mulai dari yang ringan – yang diketahui saat anak remaja atau dewasa–hingga berat yang segera diketahui saat lahir, bahkan dalam kandungan. Yang perlu diketahui ibu adalah bagaimana mendeteksinya sejak dini. Berikut beberapa caranya.
1. Uji prenatal
Fasilitas ultrasonografi yang makin canggih dapat mendeteksi kelainan jantung bawaan bahkan sebelum anak lahir. Dalam suatu penelitian, 85% bayi yang kemudian terlahir biru akibat sakit jantung struktural ternyata sudah dapat teridentifikasi sebelum ia lahir.
2. Riwayat kehamilan
Beberapa ibu memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan cacat congenital. Yang sudah banyak diteliti adalah ibu dengan riwayat minum obat-obatan dan ibu dengan diabetes. Ibu diabetes dengan gula darah tak terkontrol selama kehamilan dikatakan berhubungan dengan meningkatnya insidens gangguan jantung bayi. Ibu yang terkena infeksi selama kehamilan yang sudah banyak diketahui adalah Rubella dengan kelainan ventricular septal defect atau virus coxsackie dengan miokarditis (radang jantung) pada bayi.
3. Riwayat sekitar persalinan
Gangguan sebelum, selama, dan sesaat setelah persalinan ternyata juga dapat mengarahkan kita pada kelainan jantung bayi. Misalnya, ibu dengan pecah ketuban dini, demam saat persalinan, atau menggunakan obat-obatan tertentu bisa menyebabkan bayi terlahir biru dan mengarahkan kita pada suatu kelainan baik kelainan paru ataupun jantung.
4. Bayi lahir dengan kelainan
Setiap bayi yang lahir dengan kelainan apapun perlu dicari kemungkinan adanya kelainan pula pada jantung. BEberapa sindrom (kumpulan gejala) seperti bayi dengan sindrom down atau sindrom Turner sering disertai dengan kelainan jantung. Karena berupa kumpulan gejala, kelainan memiliki ciri-ciri tertentu dan ciri itu salah satunya bisa berupa kelainan struktur jantung.
5. Riwayat keluarga
Jika si kakak atau ibu atau ayah memiliki riwayat penyakit jantung, perlu lebih waspada hal ini mungkin juga terjadi pada si kecil. Meski tak seluruhnya merupakan penyakit jantung sejak lahir, telah terbukti orang tua yang memiliki penyakit jantung koroner sejak muda memiliki risiko anaknya terkena serangan jantung pada usia juga lebih muda. Kelainan lain yang bisa diturunkan adalah kelainan irama jantung atau hipertensi.
6. Adanya bunyi jantung yang tak normal
Pada pemeriksaan skrining bayi baru lahir, bunyi jantung sangat menentukan apakah si kecil memiliki kelainan jantung atau tidak. Kadang kala bayi lahir normal saja, tubuhnya tidak biru atau tidak pucat. Namun, saat pemeriksaan fisik, terdapat bunyi jantung yang tak biasanya. Karena proses adaptasi jantung terhadap dunia luar, deteksi bunyi jantung ini bisa tak langsung muncul, mungkin baru terdeteksi setelah enam jam persalinan, bahkan ada yang baru terdeteksi saat usia 2-4 tahun. Anak yang sebelumnya tak memiliki gangguan bunyi jantung lalu muncul bunyi tak normal pada usia anak-anak juga bisa mengindikasikan sakit jantung meski bukan penyakit bawaan.
7. Gangguan tumbuh kembang
Anak dengan penyakit jantung bawaan sering mengalami gangguan tumbuh kembang akibat fungsi jantung yang menurun dan pengaruhnya terhadap fungsi paru-paru. Anak mudah sakit pernapasan, cepat lelah, sedikit makan sehingga mereka menjadi kurus dan kecil serta mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
8. Bibirnya kebiruan
Gejala kebiruan pada bibir tak selalu berarti ia punya penyakit jantung bawaan. BIbir kebiruan bisa menjadi petunjuk sakit paru-paru ataupun gangguan darah juga yang intinya menyebabkan oksigen dalam darah menurun. Sebalinya, tidak semua penyakit jantung pun disertai gejala bibir biru. Tetralogi fallot adalah kelainan jantung yang khas ditandai dengan episode sianotik pada bayi dan kondisi ini memerlukan operasi segera.
Gejala pada anak dan remaja
Tidak semua penyakit jantung bawaan segera terdeteksi saat bayi lahir, ada pula yang muncul belakangan. Umumnya kelainan jantung jenis ini tak seberat yang manifestasinya segera setelah lahir. Berikut gejala yang khas:
- Cepat lelah : Keluhan yang sering dirasakan anak adalah cepat lelah. Anak biasanya memiliki toleransi olahraga lebih rendah dibanding teman sebayanya.
- Nyeri dada : Anak juga bisa mengeluh nyeri dada meski hanya 1-6% yang merasakannya. Justru kebanyakan nyeri dada pada anak lebih disebabkan penyebab non kardiak (bukan jantung).
- Sering pingsan : Meskipun sering pingsan juga bisa disebabkan penyakit lain seperti epilepsi, migrain, atau psikologis, penyakit jantung tak boleh pula dilupakan. Penyakit jantung yang sering dihubungkan dengan sering pingsan adalah penyakit irama jantung yaitu irama atau denyut jantung menjadi tidak teratur, ada jeda, ditandai pula dengan sensasi berdebar-debar atau denyut jantung yang berbeda dari biasanya.
- Berdebar-debar : Merupakan gejala denyut jantung yang lebih cepat yang sering berhubungan dengan gangguan irama jantung.
Mengenali gejala sakit jantung bawaan
- Anak memiliki warna kulit berbeda misalnya pucat atau kebiruan
- Napasnya sering cepat.
- Kaki menjadi bengkak, perut membuncit, kelopak mata membengkak menandakan kelebihan cairan tubuh.
- Napas pendek menyebabkan sulit menetek, akhirnya berat badan tidak naik-naik.
No Comments
Anak saya sakit jantung bawaan sejak bayi, bocor pada bilik kanan dan kiri, Asd 4mm, Vsd 8mm.
Pada umur 3 setenah bulang di lakukan tindakan kateter jantung untuk Vsd nya, dengan alat Mfo 6/8. Saat itu kateter jantung berjalan lancar.
Setelah 3 minggu anak saya di eko ulang dan saya sangat terkejut karena bentuk alat di jantung nya jadi berubah, dan ada bocor lagi di antaranya dan di sarankan utk kateter jantung lagi dgn vsd closure ADO- ll no 4-4.
Apakah anak saya masih ada harapan utk hidup??????
Badannya kurus kering karena efek minum obat jantung terus.saya dan suami hanya bisa pasrah.
Ibu Yuli,
Dari informasi Ibu, si kecil memiliki kelainan jantung telah diterapi dengan kateterisasi. Terkadang presisi atau ketepatan ukuran alat yang dipasang tidak dapat 100% tepat dari perkiraan alat-alat pencitraan yang saat ini telah ada, sehingga pada sebagian anak bisa saja memerlukan koreksi lagi di kemudian hari, termasuk buah hati Ibu. Harapan hidup tentu ada, selain dengan bantuan teknologi kedokteran saat ini, sebagai orangtua kita perlu berdoa dan berserah kepada Yang Maha Kuasa.
Obat-obatan biasanya diperlukan untuk membantu MERINGANKAN kerja jantung dan tentu perlu dikonsumsi sesuai anjuran Dokter. Badan kurus kering umumnya BUKAN disebabkan oleh obat jantung, tetapi justru karena proses metabolisme serta suplai nutrisi yang kurang baik akibat kelainan jantungnya. Cobalah berkonsultasi lebih intens dengan dokter dan bertanyalah sejelas-jelasnya, termasuk mintalah saran untuk berkonsultasi dengan dokter Spesialis Anak – Subspesialis Nutrisi untuk perbaikan berat badannya, supaya seiring waktu jantung si kecil diobati, nutrisinya juga dapat terpenuhi dengan baik.
Salam,
(dr.Pustika Efar, Sp.A)
siang dockter,
3 bulan yang lalu anak saya menjalani kateter jantung yang ke 2, dia baru berumur 5 bln 10 hari. awalnya semua normal sampai pada saat tindakan pembuluh darahnya tiba-tiba menciut dan itu menyebabkan pembuluh darahnya pecah. akhirnya dockter memutuskan untuk menghentikan tindakan dan di rawat di ruang PICU, untuk memulihkan kondisinya dan setelah setabil biar bisa di lakukan tindakan lagi.
tapi nasib berkata lain, kondisinya semakin memburuk, dia kehilangan banyak darah. setelah di tranfusi darah, dan 3x jantungnya di picu, akhirnya docter menyerah dan bayi saya meninggal dunia.