[pullquote]Kita seringkali tak tega ‘memutuskan’ si kecil dengan botol susu kesayangannya. Tapi jika mengetahui efek buruknya, Anda akan berpikir ulang.[/pullquote]
[dropcap style=”color: #83d358;”]K[/dropcap]ebiasaan ngedot pada anak-anak dapat mengakibatkan gigi rusak yang sering dinamakan karies botol disebut juga nursing bottle caries, bottle mouth caries, atau baby bottle caries adalah kondisi karies rampan pada bayi yang dikaitkan dengan pemberian cairan karbohidrat terfermentasi di dalam botol dot.
Selain itu defenisi karies botol adalah karies pada anak yang masih minum dengan menggunakan botol dot atau sering menggunakan dot/empeng yang dicelupkan ke dalam cairan manis, juga merupakan istilah yang menggambarkan karies pada anak yang masih menyusu. Definisi lain menyatakan bahwa istilah karies botol dipakai untuk menunjukan karies yang menimbulkan kerusakan yang sangat meluas pada anak-anak dalam usia sangat muda.
Penyebab karies botol antara lain adalah minum susu botol dalam waktu lama (sampai umur lebih 1 tahun), minuman botol yang kurang benar, yaitu dengan menentukan penyediaan botol (diisi dengan susu atau minuman manis) pada waktu menjelang tidur dan pada setiap waktu anak menginginkan, dan minum ASI dalam waktu yang lama dan selama tertidur putting susu ibu masih berada di dalam mulut anak.
Awas saraf gigi terancam
Gigi yang terkena karies botol biasanya adalah keempat gigi susu atas depan. Bila kebiasaan minum susu dari botol dot berlanjut, akan mengakibatkan gigi susu geraham bawah akan berlubang, bahkan dapat mengenai seluruh permukaan gigi susu.
Awal dari karies gigi adalah gigi berwarna kuning. Lama lama gigi rusak, berlubang dan akhir nya gigis. Pada gigi belakang, karies akan meluas dan mengakibatkan saraf gigi rusak. Kerusakan itu awalnya mengakibatkan rasa sakit yang hebat, Tapi jika saraf gigi telah mati, gigi tidak terasa sakit sama sekali. Lubang gigi yang terlalu parah bisa mengakibatkan abses (bengkak dan bernanah) pada gusi didaerah akar gigi. Jika terjadi abses anak akan demam dan sakit gigi luar biasa. Abses juga dapat menjalar ke jaringan lunak sekitar mata atau sekitar leher. Dampak lain, akan menganggu pertumbuhan gigi penggantinya,
Untuk pencegahan gigi berlubang, cobalah untuk menyapih bayi dari usia 1 tahun. Perlahan gantilah susu atau minuman bergula dengan air putih, bila bayi perlu minum dari botol sebelum tidur. Hal ini akan mencegah gigi anak berlubang.
Pemberian air putih dan pembersihan mulut setelah anak minum susu botol, dengan cara pemberian botol yang diisi air putih, atau dengan cara berkumur apabila sdh bisa berkumur.
Usahakanlah untuk tidak memberikan susu pada anak ketika hendak tidur. Orang tua harus rajin membersihkan gigi anak sedini mungkin,sebaiknya di saat gigi anak sudah tumbuh dibersihkan kapas yang dibasahi dengan air hangat agar kerusakan gigi tidak semakin parah.
Apabila gigi sudah terlanjur rusak segera dibawa kedokter gigi anak untuk dilakukan perawatan gigi. Dilakukan upaya preventif dengan DHE (dental health education), yaitu penyuluhan kepada orangtua, pemberian fluor pada gigi (topical aplikasi), kontrol diet makanan, pemeriksaan berkala tiap 4 bulan ke dokter gigi.
Tip agar gigi anak sehat
- Kurangi penggunaan dot : jika terlalu lama menghisap dot ataupun minum susu dari botol, maka akan berdampak bagi susunan gigi geligi anak, jika anak sudah usia 2 tahun diusahakan minum susu dari gelas.
- Kurangi konsumsi makanan manis : batasi pemberian sirup dan es krim yang mengandung gula, kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, permen coklat akan mengakibatkan gigi berlubang.
- Perbanyak asupan vitamin dan suplemen gigi : asupan vitamin yang banyak akan membuat gigi kuat dan gusi sehat. Pemberian fluor dan kalsium merupakan unsure penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Fluor diperlukan untuk mengurangi timbulnya kerusakan gigi dan mencegah karies.
- Sikat gigi secara rutin : menyikat gigi 2x sehari, pagi hari dan sebelum tidur, untuk anak sampai usia 5 tahun di malam hari, orangtua lah sebaiknya yang menyikat gigi agar pembersihan bisa maksimal.
- Berkunjung ke dokter gigi : biasakan anak-anak untuk berkunjung dokter gigi 4 bulan sekali, agar kesehatan dan pertumbuhan gigi bisa terpantau.