[quote type=”center”]Mungkin kedengarannya asing, namun pemeriksaan mata untuk bayi pada tahun pertama usianya sangat penting untuk kesehatan matanya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]B[/dropcap]anyak penyakit mata yang dapat dideteksi secara dini, seperti katarak pada bayi, infeksi mata, maupun retinopati akibat kelahiran prematur. Jika kelainan ini dapat dideteksi dari awal, pengobatan dapat dilakukan dengan cepat, dan hasil kesembuhan lebih baik daripada bila ditemukan terlambat.
Retinopati prematuritas (disebut juga ROP) adalah kondisi mata yang terjadi pada bayi yang lahir sangat prematur atau memiliki berat badan lahir sangat rendah. Pada ROP, terdapat pembuluh darah berlebih yang tumbuh di bagian belakang mata, yang disebut sebagai “retina”. Retina adalah bagian mata yang mengandung sel yang bereaksi terhadap cahaya. Kerusakan retina dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan.
ROP biasanya tidak bergejala. Hal inilah yang menjadikan deteksi dini sangat penting. ROP ringan dapat sembuh sendiri, namun ROP berat perlu pengobatan.
Kapan dilakukan pemeriksaan ?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), setiap bayi dengan berat lahir rendah maupun lahir prematur, terutama dengan kondisi klinis kurang baik sebaiknya diperiksakan matanya. Hal ini untuk mencari kemungkinan ROP. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis mata yang telah terlatih merawat bayi baru lahir. Di Indonesia, pemeriksaan tersebut dilakukan pada usia <4 minggu, karena lebih dari itu biasanya pengobatan tidak memberikan hasil maksimal.
Setelah pemeriksaan pertama, dokter mata mungkin akan memeriksa mata bayi setiap 1 hingga 3 minggu. Ia akan memeriksa apakah ROP membaik atau tidak. Bila ROP tidak membaik, bayi mungkin membutuhkan pengobatan.
Bagaimana pengobatannya ?
ROP ringan akan dipantau terus perkembangannya, dan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Bila didiagnosis sebagai ROP berat, pengobatan bayi harus dimulai dalam waktu 72 jam setelah penyakit didiagnosa. Jika ROP berat tidak diobati, dapat mengakibatkan kebutaan pada bayi. Tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi.
Pengobatan ROP dilakukan oleh dokter spesialis mata, dengan prosedur yang disebut sebagai fotokoagulasi. Pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan sinar “laser”, untuk mengurangi pembuluh darah yang berlebih pada retina. Pemeriksaan lanjutan dilakukan 3-7 hari setelah tindakan ini untuk menentukan perlu tidaknya laser tambahan. Anda tak perlu khawatir karena prosedur ini aman bagi bayi sepanjang dilakukan oleh para ahli. Setelah itu, bayi dipantau 4-6 bulan setelah kembali ke rumah, ini untuk melihat apakah terdapat gangguan mata lainnya yang menyertai.
Apakah ROP bisa dicegah ?
Saat ini, dokter belum menemukan cara untuk mencegah ROP. Pencegahan terbaik adalah dengan mendeteksi dini adanya ROP pada bayi-bayi prematur. Oleh karena itu, bila dokter anak menyatakan bahwa bayi perlu menjalani pemeriksaan tersebut, maka jadwal pemeriksaan harus diikuti dengan baik, sehingga pengobatan pun dapat memberikan hasil maksimal.