[pullquote]Kebanyakan dari label yang umum diterapkan bagi individu anak dengan telat bicara adalah autis. Namun, benarkah semua kasus terlambat bicara adalah suatu autis ? Benarkah seorang anak yang autis pasti terlambat bicara ?[/pullquote]
Kapan kita patut “mencurigai” seorang anak menderita autis?
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]A[/dropcap]utis merupakan neurobehavior disorder yang mempunyai tiga karakteristik utama yakni gangguan komunikasi, gangguan interaksi dan perilaku maladaptive.
Orangtua perlu memahami bahwa gangguan komunikasi pada individu autis bukanlah sekadar “telat bicara,” namun merupakan kondisi yang lebih berat dari itu.
- Sebagian besar individu autis tidak mampu berbahasa verbal sesuai dengan usianya, bahkan mereka pun tidak memahami berbagai instruksi yang datang kepadanya.
- Sebagian kecil anak autis memang ada yang mampu berbicara verbal namun jika diperhatikan dengan seksama sebenarnya mereka hanya bicara, hanya produksi suara, namun kemampuan berbicaranya hanya sedikit sekali yang dapat digunakan untuk berkomunikasi fungsional.
- Sebagian dari mereka ada yang nampak mampu mengucapkan kalimat yang panjang namun sifatnya meniru kalimat lain yang didengarnya sebelumnya. Hal ini disebut echolalia. Echolalia ada yang pendek, ada pula yang panjang. Ada anak yang segera menirukan kalimat yang didengarnya saat itu dan ada pula anak yang menirukannya beberapa saat atau beberapa hari kemudian.
Red flag gangguan berbahasa
Berikut adalah “Tanda Bahaya Gangguan Berbahasa” yang harus diketahui oleh orangtua:
- Tidak ada suara sama sekali sampai bayi berusia 6 bulan.
- Tidak ada babbling yang polysyllabic (lebih dari satu silabel) atau tiada bahasa tubuh (gesture) sampai bayi berusia 12 bulan.
- Tidak ada satu kata pun (bukan echolalia) sampai usia 16 bulan.
- Tidak ada satu ungkapan kata pun sampai usia 24 bulan.
- Tidak ada kalimat spontan sampai usia 36 bulan.
- Hilangnya babbling, kata atau ungkapan, termasuk respons terhadap namanya.
Penting untuk dipahami bahwa keadaan yang merupakan tanda bahaya gangguan bahasa di atas, tidak melulu dan tidak pasti merupakan suatu kondisi autis. Gejala yang merupakan tanda bahaya itu menunjukkan bahwa individu yang kita hadapi benar-benar mengalami masalah dalam perkembangan bahasa dan komunikasinya. Hal yang mendasari masalah perkembangan bahasa tersebut bisa jadi suatu autis, namun bisa juga merupakan pertanda dari kondisi lain seperti kasus gangguan dengar berat atau kasus keterbelakangan mental, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Karakteristik lain penderita autis adalah gangguan interaksi. Orangtua sering mengeluhkan anaknya yang berperilaku cuek, kalau sedang asyik bermain dengan mainan kesukaannya maka ananda tidak menoleh saat dipanggil…., autiskah dia ?
Sebagian besar anak autis tidak mempunyai kemampuan menginisiasi suatu jalinan interaksi. Dan jika ada sebagian kecil yang mampu berinteraksi dengan orang lain, biasanya sifat interaksi ini hanya berlangsung singkat dan tidak berkesinambungan karena individu autis kesulitan untuk mempertahankan jalinan interaksi yang ada.