[quote type=”center”]Seni bicara dalam berbagai bentuk: melukis, mewarnai, menyanyi dan lain-lain. Belakangan anek seni ini marak dijadikan ajang perlombaan untuk anak. Apa peran seni dalam perkembangan anak bagaimana agar anak cinta seni ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]B[/dropcap]eragam penelitian panjang menunjukkan seni berhubungan dengan perkembangan sosial dan emosi. Kegiatan seni juga berulang kali dikaitkan dengan peningkatan kemampuan matematika, membaca, berpikir kritis dan kemampuan verbal. Jadi dorong anak untuk mulai mencintai seni sejak dini. Bagaimana caranya. Ikuti tiga langkah berikut ini :
a. Tak kenal maka tak sayang
Seni seringkali dianggap tidak menjadi prioritas untuk dipelajari. Di sekolah pelajaran seni dikalahkan pelajaran lain seperti sains, matematika dan bahasa yang dianggap lebih bermanfaat untuk masa depan anak. Padahal saat orangtua fokus hanya pada calistung, mereka kehilangan kesempatan mengembangkan ‘rasa’ atau afeksi pada anak serta kepekaan pada nilai estetika yang dapat membuat anak menghargai berbagai hal di lingkungan sekitarnya. Mengenalkan seni pada anak sejak awal juga menjadi cara mengenalkan anak pada metode mengurangi stress. Seni memang memiliki efek terapeutik yang dapat mengurangi tekanan dalam menghadapi masalah.
Anak sebagiknya dikenalkan pada beraneka seni. Misalnya seni suara (musik), visual arts (dua dimensi seperti lukisan, tiga dimensi seperti patung), seni pertunjukan (tari, drama, tetaer) serta perpaduan diantaranya. Sejak bayi, anak dapat diajak menikmati musik atau pergi ke museum atau pameran karya seni.
b. Berkegiatan seni bersama anak
Banyak alternatif kegiatan seni yang dapat dilakukan bersama anak. Orangtua dapat membuat jurnal kesenian bersama anak. Jurnal ini berisi dokumentasi pengalaman anak dalam proses mencipta yang meliputi mengeksplorasi, menemukan serta bereksperimen dengan lingkungannya.
Biarkan anak mencoba-coba aneka warna, bentuk, tekstur, gerak, suara dan lainnya. Menyanyi dan menari bersama, menggambar, membuat patung, hingga bermain peran bersama hanya sebagian kecil diantaranya. Balita dapat menggambar dengan jarinya (finger painting) juga menempel. Anak yang lebih besar dapat menggunakan berbagai peralatan gambar, kerajinan tangan seperti paper quilling, membuat bentuk tiga dimensi seperti patung dan vas. Bila kegiatan seni yang dilakukan adalah seni pertunjukan atau suara, Anda juga dapat membuat rekaman suara atau pun video.
Hal yang terpenting, jangan intervensi terlebih mengeritik. Misalnya meminta untuk tidak keluar garis ketika mewarnai atau membetulkan nada nyanyian dan gerakan tari anak. Intervensi tak jarang menganggu ekspresi anak dan membuatnya tidak nyaman.
c. Pendidikan seni untuk anak
Tak jarang ada anak yang menampilkan minat besar akan seni namun masih merasa kurang terfalitiasi. Kursus menjadi pilihan yang memungkinkan anak bertemu anak lain dengan minat sama. Pastikan keinginan ini tumbuh dari anak dan bukan dari paksaan orangtua. Pilih tempat yang tak sekedar mengajarkan teknis, namun juga mendorong anak berekspresi dan mengeksplorasi kreativitasnya.