[quote type=”center”]Anak mengompol sih biasa, tapi kalau terus terbawa sampai usia sekolah, wajar nggak ya ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]M[/dropcap]engompol atau dalam bahasa medisnya disebut enuresis akan hilang sendiri seiring perkembangan usianya (biasanya di usia atas balita, kebiasaan mengompol akan berhenti). Namun bila sampai usia sekolah si kecil masih mengompol berarti ada masalah dalam aspek psikologis atau pun fisiologisnya.
Mengompol sendiri terbagi menjadi dua jenis :
- Mengompol primer : berlangsung sejak dini tanpa berhenti. Anak seperti ini hampir tidak pernah kering di malam untuk jangka waktu tertentu.
- Mengompol sekunder : dimulai setelah anak tidak mengompol di malam hari untuk jangka waktu yang signifikan, setidaknya 6 bulan. Atau dengan kata lain, anak yang semula tidak mengompol untuk jangka waktu tertentu, kemudian mengompol kembali.
Penyebab mengompol di usia sekolah :
- Faktor keturunan. Bila salah satu orang tua memiliki masalah mengompol saat kecil, maka kemungkinan si kecil akan mengalami masalah yang sama.
- Volume air kemih yang berlebih.
- Masalah psikologis seperti ketakutan, kekhawatiran dan ketidaknyamanan di sekolah atau rumah.
- Infeksi saluran kemih.
- Gangguan hormon ADH (antidiuretic hormone). Sebuah hormon yang berfungsi memberitahu ginjal untuk mengurangi jumlah urine yang diproduksi.
Hilang sendiri
Kebanyakan kasus mengompol pada anak akan hilang dengan sendirinya terutama bila anak sudah merasa terganggu dan malu dengan kebiasaannya. Anda bisa membantu anak untuk mengurangi kebiasaan mengompol dengan :
- Membatasi asupan minum sebelum tidur.
- Pipis sebelum tidur.