[quote type=”center”]Yuk, kenali mana muntah yang wajar dan mana yang tidak ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]M[/dropcap]untah terjadi apabila saraf di dalam tubuh atau otak merasakan ada pencetus seperti peregangan lambung, racun, infeksi, obat atau gerakan. Kadang mual terjadi sebelum muntah, tetapi tentu pada bayi hal ini sulit digambarkan. Menangis atau rewel adalah satu-satunya cara bayi berkomunikasi untuk menandakan bahwa ada kondisi tubuh yang tidak nyaman.
Penyebab muntah
Bayi Baru lahir: agak sulit bagi ibu untuk membedakan antara muntah dan gumoh karena ada kalanya bayi mengeluarkan isi lambung dalam jumlah yang banyak. Muntah yang memuncrat pada bayi baru lahir perlu dievaluasi lebih lanjut. Kemungkinan ada penyempitan atau sumbatan di lambung dan usus akibat kelainan kongenital.
Sampai usia 3 bulan: muntah juga bisa merupakan gejala infeksi baik infeksi saluran cerna atua infeksi lainnya seperti infeksi saluran kemih. Bila bayi masih berada di bawah usia 3 bulan demam disertai muntah, maka perlu dicurigai apakah ia menderita suatu infeksi.
Bayi yang lebih besar: muntah bisa menjadi gejala dari infeksi saluran cerna yang seringkali disebabkan oleh virus. Biasanya terjadi sangat cepat dan cepat pula membaik. Gejala lainnya adalah demam, diare, mual atau sakit perut.
Bisa jadi infeksi ini terjadi akibat anak mengonsumsi makanan atau memasukkan benda ke dalam mulut yang terkontaminasi.
Bila si kecil muntah, lakukan hal ini :
- Bila Anda melihat tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering atau ia sering haus atas dengan memberikan minum sedikit demi sedikit.
- Tetap berikan ASI dan/atau makanan pendamping.
- Bila bayi masih mengonsumsi ASI, gantikan cairan yang hilang dengan memberikan ASI lebih sering. Misalnya setiap setengah jam selama 5-10 menit. ASI merupakan cairan paling tepat karena sesuai dengan kemampuan mengisap bayi dan mudah dicerna.
Segera ke dokter, bila :
- Muntah berwarna hijau, hitam atau kemerahan dan bercampur darah segar.
- Muntah yang terjadi pada bayi baru lahir dan berlangsung lebih dari 24 jam.
- Anak tidak mau makan atua minum saka sekali setelah beberapa jam.
- Demam tinggi.