[quote type=”center”]Sebenarnya AC tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan secara langsung. Beberapa faktor yang menyebabkan AC sering menjadi sumber masalah kesehatan sebenarnya lebih pada penggunaannya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]D[/dropcap]alam kondisi udara panas, anak seringkali gelisah bahkan susah tidur. Namun ‘sihir’ teknologi langsung dapat menghadirkan udara yang sejuk dalam sekali klik yang sering kita sebut air conditioner (AC). Tidur anak menjadi berkualitas tanpa gangguan gerah dan ruam kulit karena keringat.
Pendingin udara tersebut menjadi pilihan banyak orangtua karena suhunya pun dapat diatur sesuai dengan keinginan. Praktis dan ekonomis. Bahkan tak hanya di rumah, namun di sekolah , mobil, maupun mal pun anak terkena paparan AC. Namun apakah aman jika anak terpapar AC siang dan malam ?
Sebenarnya AC tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan secara langsung. Beberapa faktor yang menyebabkan AC sering menjadi sumber masalah kesehatan sebenarnya lebih pada penggunaannya.
Dr.Alvin N.Eden, seorang dokter anak pengisi kolom di Pediatrics for Parent merekomendasikan bahwa suhu AC yang ideal dan sehat bagi bayi dan anak adalah 20-24 derajat Celcius. Yang penting hindari mengarahkan langsung semburan udara dingin kepada anak. Mode swing yang biasa ditemukan di AC bisa menjadi pilihan agar udara dingin lebih tersebar rata.
Hal serupa ditegaskan oleh Deborah Lyn-Dyken , ahli gangguan tidur pada anak bahwa suhu 21 derajat Celcius merupakan suhu yang nyaman dan aman untuk tidur anak bahka jika ia hanya mengenakan pakaian satu lapis.
Selain itu pada umumnya suhu menjelang pagi akan lebih dingin dibandingkan malam. Ada baiknya Anda mengatur timer agar AC bisa mati secara otomatis pada sekitar pukul 01.00.
Kelembaban
AC cenderung membuat udara jadi kering. Dalam udara yang kering dan dingin tubuh membutuhkan cairan namun seringkali tidak disertai rasa haus. Cek saja kulit dan bibir anak ketika bangun tidur biasanya kulit dan bibir menjadi kering.
Tapi udara kering dapat membuat pembuluh darah di hidung menjadi rapuh sehingga mudah pecah dan akhirnya mimisan. Nah, jika AC Anda memiliki menu setting kelembaban (humidity) aturlah pada kondisi 60-70 derajat Celcius.
AC dan Asma
Pendapat bahwa anak asma tidak boleh berada berada di ruangan ber-AC itu tidak sepenuhnya benar. Pada beberap akasus anak penderita asma jadi sering kambuh setelah berada di ruangan ber-AC sebenarnya karena adanya kontaminasi mikroba dan partikel-partikel polutan yang ikut terjebak di AC. Partikel-partikel itu menempel pada permukaan filter dan dengan kelembaban yang cukup tinggi tempat ini dapat menjadi ‘sarang’ jamur. Jamur dan partikel tersebut ikut terpancar sesuai dengan sirkulasi udara dalam ruangan sehingga partikel itu akhirnya terhirup oleh orang yang ada di ruangan tersebut. Bila partikel ini terhirup oleh orang yang mengidap asma maka asmanya dapat kambuh.