[box type=”bio”] “Saya wanita kantoran dengan sepasang putra/putri yang beranjak dewasa. Saya punya tanda tanya besar di benak saya, mengapa ya teman-teman saya bisa liburan ke luar negeri di setiap akhir tahun? Sementara saya selalu pas pasan. Sebenernya malu juga ya, suami istri bekerja tetapi kok gak pernah bisa ajak anak-anak liburan ke LN. Mohon saran, apakah kami harus menyisihkan dana setiap bulan untuk pos liburan? Terima kasih.” (Dinda GT, by e-mail)[/box]
Dear Ibu Dinda,
Berlibur pastilah sangat menyenangkan, apalagi kalau berlibur tadi menggunakan dana yang telah kita siapkan. sebab banyak orang berlibur dengan dana dari orang lain (utang dan kemudian saat pulang liburan baru bingung bayarnya). Saya sangat senang sekali karena Ibu tidak memilih cara kedua, dan memilih cara pertama.
Saya sering memberikan saran kepada klien kami di Finansia Consulting tentang mempersiapkan dana liburan sebagai berikut :
1. Tentukan tujuan liburan.
Banyak orang mempersiapkan dana liburan tanpa menentukan kemana sih rencana liburannya. Hal ini sangat salah, karena dengan tidak mempersiapkan tujuan, akan membuat kita tidak memiliki target berapa besar sasaran yang akan kita kejar. Dan lagi, setiap tujuan liburan memiliki angka kebutuhan yang berbeda. Misalnya liburan ke Australia pastilah berbeda kebutuhannya dengan ke Singapura. Jadi langkah pertama adalah siapkan dan tentukan tujuan liburan Ibu dan keluarga.
2. Siapkan rekening khusus.
Nah setelah kita tahu mau kemana, saatnya kita siapkan rekening khusus untuk menampung dana tadi.Hal ini penting agar dana untuk persiapan liburan kita tidak tercampur dengan dana lain yang akibatnya bisa digunakan untuk kepentingan lain juga.
3. Sisihkan dan jangan sisakan.
Jadikan tujuan liburan tadi sebagai suatu kebutuhan yang harus dikeluarkan dari dana penghasilan kita. Artinya kita harus mempersiapkan secara khusus. nah sisihkan di awal dana tadi. misalnya kalau Ibu dan suami gajian tanggal 25, maka setiap tanggal 26 atau maksimal tanggal 28 harus didebit untuk dimasukkan ke tabungan khusus tadi.
4. Kunci rekeningnya.
Nah ini terakhir, setelah ketiga langkah di atas dilakukan, maka usahakan untuk mengunci rekening tadi agar tidak dengan mudah bisa diambil. Kita sadar bahwa kebutuhan dana tadi masih berlangsung cukup lama, jadi kalau kita tidak kunci bisa saja digunakan untuk kebutuhan atau keinginan lain. caranya antara lain tidak disertakan ATM, bank yang berbeda, tanda tangan bersama adalah contoh upaya untuk mengunci rekening kita.
Ibu Dinda, yang jauh lebih penting menurut saya adalah kesungguhan dan komitmen Ibu. Semoga bermanfaat.