[quote type=”center”]Lebih dari 50% ibu yang datang ke klinik mengeluhkan anaknya sulit makan.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]ulit makan merupakan sesuatu yang menyedihkan dan dapat membuat ketegangan tersendiri. Dalam praktek pemberian makan, banyak ibu yang terlalu bernapsu untuk dapat memberikan makan kepada anaknya. Ibu sering lupa bahwa anak bukanlah sebuah obyek benda mati yang bisa diatur semau kita. Anak mempunyai respons, sehingga berinteraksi dengan lingkungannya.
Bila anak menolak makan dan berat badan semakin menurun, ibu sering beranggapan bahwa solusinya adalah dengan memberikan makan sedikit demi sedikit tapi sering. Logikanya hal itu adalah benar. Dengan memberikan makan sedikit demi sedikit kemungkinan anak akan mau makan dan dengan memberikannya lebih sering anak akan mendapatkan sejumlah makanan yang dikehendaki ibu sesuai target. Tetapi, benarkah anak bisa ditarget demikian dan praktek pemberian makan seperti itu bisa berdampak positif terhadap napsu makan anak?
Usia pemberian makan padat yang tepat
Usia 6 bulan adalah usia yang tepat untuk mengenalkan makanan padat pada si kecil. Bila terlambat, si kecil bisa gagal untuk mendapatkan keterampilan makan. Dalam perkembangan selanjutnya, si kecil bisa menjadi anak yang dianggap susah makan. Secara alamiah, anak berumur 6 bulan sudah siap untuk mendapatkan makanan padat. Keterampilan motorik oralnya harus dilatih mulai dari dikenalkan makanan dengan tekstur lembut secara bertahap ditingkatkan teksturnya sehingga pada usia 1 tahun sudah terampil untuk mendapatkan makanan keluarga. Setelah si kecil berusia 6 bulan, jangan tunda pemberian makan padatnya.
Atur regulasi makan
Si kecil harus dilatih meregulasi kebutuhan makannya secara teratur. Buatlah jadwal pemberian makan secara teratur dalam setiap harinya agar si kecil mengenal rasa lapar dan rasa kenyang secara periodik. Rasa kenyang maupun rasa lapar ini bisa dilatih.
Berikan makan saat lapar
Kesalahan yang sering dilakukan orang tahu adalah bahwa orang tua sering lupa. Orang tua menganggap bahwa anak bagaikan obyek sebuah mesin. Setelah diberi minum kemudian anak diberi makan. Apalagi bila ibu ingin segera bekerja. Setelah minum manis, si kecil akan merasa kenyang. Lambung si kecil butuh waktu 2 jam untuk mengosongkannya. Si kecil akan cenderung menolak makan pada keadaan masih kenyang sehabis minum susu. Berikan makan selagi si kecil lapar. Jangan diberi minum susu atau minuman manis lainya maupun camilan selama paling sedikit 3 jam sebelum jam makan.
Sediakan si kecil mulai dari porsi kecil
Saat memberikan makan pada anak, mulailah pemberian makan dengan porsi kecil agar si kecil tertarik dan mudah menghabiskannya. Kemudian, tingkatkan porsi secara bertahap sesuai kemauan si kecil. Cara ini akan membuat makan merupakan hal yang menyenangkan bagi si kecil.
Berikan makan selama kurang dari 30 menit
Tidak jarang para ibu memberikan makan anak selama lebih dari 1 jam. Kalau tidak demikian, katanya si kecil menjadi tidak makan. Memberikan makan secara lama bahkan akan membuat anak trauma terhadap proses makan itu sendiri. Makan menjadi sesuatu hal yang tidak menyenangkan dan bukan sebuah kebutuhan. Anak harus diajarkan proses makan yang benar. Makan harus kurang dari 30 menit. Bila si kecil sudah mulai menolak, pemberian makan harus dihentikan. Anak tidak boleh dipaksa makan. Makan harus menjadi suatu kebutuhan yang menyenangkan.
Ikuti kemauan dan kemampuan si kecil
Agar tidak menjadi sebuah ketegangan dalam memberi makan pada si kecil, sebaiknya porsi makan tidak perlu ditarget. Ikuti kemauan dan kemampuan si kecil. Membuat target porsi akan memberikan dampak interaksi pada si kecil dan si pemberi makan menjadi tidak menyenangkam; anak sudah menolak makan tetapi ibu tetap memaksakan si kecil untuk menerimanya. Selanjutnya, anak akan menganggap bahwa proses makan adalah sesuatu yang menegangkan dan si kecil akan berinteraksi yang tidak menyenangkan dalam menerima makanan
Hindari distraktor selagi si kecil makan
Selagi si kecil makan, konsentrasikan pada proses makan. Si kecil sebaiknya tidak didampingi dengan tontonan TV atau semacamnya. Selain TV, si kecil juga tidak perlu diberi mainan selagi makan. Si kecil harus diajarkan mempunyai rasa kenyang selagi makan.
Atur jadwal makan secara teratur
Bila anak gagal pada pemberian makan sebelumnya, berikan makan pada saat jam pemberian makan berikutnya sesuai jadwal. Akhir dari proses belajar makan adalah tercapainya jadwal makan secara teratur dalam sehari. Tujuan akhir, seorang anak harus mampu makan sehari 3 kali dengan 2 kali makanan selingan secara teratur. Jarak kedua proses makan paling tidak adalah 3 jam.
Referensi :
- AAP (2010) . Starting solids.
- Chatoor I. Diagnosis and treatment of feeding disorders, in infant, toddlers, and young children. Washington DC : Zero to three; 2009.