[quote type=”center”]Vasektomi mungkin bukan hal yang familiar didengar, tetapi sebenarnya teknik kontrasepsi ini bukan lagi barang baru.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]E[/dropcap]fektivitas vasektomi sebanding dengan metode permanen dan jangka panjang lainnya seperti sterilisasi pada wanita. Kegagalan vasektomi sebesar 0,2-0,4% yang biasanya disebabkan oleh pengguna yang tidak menggunakan kontrasepsi cadangan selama satu tahun setelah metode vasektomi dilakukan atau karena kegagalan operasi pengikatan saluran sperma. Menurut WHO, saat ini efektivitas vasektomi baru terjamin setelah 12 minggu paska tindakan.
Vasektomi sangatlah aman dan hanya memerlukan operasi yang sederhana. Jarang sekali terjadi kematian atau angka kesakitan dan biasanya tak memiliki efek apapun. Komplikasi seperti nyeri post operatif, perdarahan atua infeksi, serta nyeri kronis terjadi pada 5-10%. Saat ini teknik vasektomi “tanpa pisau bedah” lebih nyaman dan aman bagi pengguna.
Vasektomi dapat dilakukan secara sederhana tanpa rawat inap dengan teknik bius lokal, namun sayangnya metode ini kurang popular di berbagai kalangan.
Sangat efektif :
- Implant
- Vasektomi
- Suntikan kombinasi
- Suntikan progestin
- Tubektomi
- Alat kontrasepsi dalam rahim T Cu380A
- Pil progestin/mini pi (laktasi)
Sangat efektif bila dipakai secara tepat dan konsisten
- Metode laktasi amenore
- Pil kontrasepsi kombinasi
- Pil progestin (non-laktasi)
Efektif bila dipakai secara tepat dan konsisten
- kondom pria
- sanggama terputus
- diafragma + spermasida
- KB alamiah
- kondom perempuan
- spermasida
Referensi :
- T, James. James The Essentials of Contraception: Efficacy, Safety, and Personal considerations. Contraceptive Technology Update. 18th ed.
- Trierweiler K. Contraceptive failure: How clinicians can promote effective contraceptive practice. Women’s health section. Februari 2000
- Kelaikan medik dalam penggunaan kontrasepsi. Disampaikan dalam pelatihan Contraceptive Technology updates 2003. World Health ORganization.