Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel : Masih Kecil Diabetes ? #1
Keluarga dengan anak yang mengalami penyakit kronik seperti DM mengalami beban yang berat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dari segi psikologis, tetapi terutama dari segi beban finansial akibat pembiayaan kesehatan rutin yang harus dikeluarkan untuk penanganan anaknya sepanjang hidup. Anak penyandang DM memiliki kebutuhan khusus untuk pengobatan harian (dengan insulin atau obat anti diabetik oral), pemeriksaan rutin ke dokter, pemeriksaan laboratorium rutin, atau pun rawat inap di rumah sakit apabila mengalami komplikasi berat. Untuk pengobatan dengan menggunakan insulin dan pemantauan gula darah mandiri dengan glukometer strip saja satu pasien membutuhkan sekitar 1 juta rupiah setiap bulannya. Ini belum termasuk pemeriksaan rutin ke dokter atau pemeriksaan penunjang (laboratorium).
4 Pilar penanganan DM tipe 1
- Pemberian insulin : Insulin mutlak dibutuhkan karena dasar penyebab DM tipe 1 adalah tidak adanya insulin yang dihasilkan dalam tubuh. Satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit.
- Pemantauan gula darah: Pemantauan gula darah harus dilakukan setiap hari untuk mengetahui cukup tidaknya dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
- Pengaturan makan: Pengaturan makan harus diperhatikan, mengingat anak merupakan individu yang sedang dalam tahap tumbuh dan berkembang, suatu tahapan penting yang memerlukan sumber energi yang baik, tentunya dari makanan yang bergizi lengkap dan seimbang.
- Olahraga: Olahraga penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh anak, di samping juga dapat menurunkan kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
- Edukasi: Edukasi sangat besar pengaruhnya bagi tercapainya control penyakit yang baik. Dengan meningkatnya pengetahuan orangtua dan anak mengenai penyakitnya, diharapkan kepatuhan dalam melaksanakan pilar-pilar penanganan DM tipe 1 pada anak dapat ditingkatkan.
Penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh (holistik) dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas ahli endokrin anak, ahli gizi, psikiater/psikolog, dan edukator diabetes.
Bagaimana insulin bekerja?
Insulin merupakan salah satu hormon di dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh sel beta pulau Langerhans yang berada di dalam kelenjar pankreas. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula (glukosa) di dalam tubuh. Insulin diperlukan untuk mengolah gula darah (glukosa) yang didapat melalui makanan sehari-hari menjadi sumber energi untuk sel-sel tubuh kita.
Makanan yang dikonsumsi akan diolah di saluran pencernaan menjadi glukosa. Glukosa kemudian akan masuk ke pembuluh darah dan dikirimkan ke sel-sel tubuh agar bisa digunakan sebagai sumber energi. Agar glukosa bisa masuk ke dalam sel, maka dibutuhkan suatu hormon, yaitu Insulin. Tanpa insulin, maka gula darah tidak akan bisa masuk ke dalam sel sehingga sel akan menjadi kekurangan energi (kelaparan). Apabila sel kelaparan, tubuh akan kelaparan, sedangkan glukosa tetap menumpuk di dalam darah. Gula darah yang semakin tinggi kemudian dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Referensi :
- Konsensus Penatalaksanaan DM tipe 1 pada Anak. UKK Endokrinologi Anak, 2009.
- International Society of Pediatric and Adolescent Diabetes clinical Practice Consensus Guidelines 2009.
- Buku Ajar Endokrinologi Anak 2010.
- Data Registri UKK Endikronologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011.
- IKADAR Newsletter, Juni 2009.