[quote type=”center”]Mata adalah jendela hati, tetapi ia juga jendela dari luasnya pengetahuan. Ilmu kedokteran mengungkapkan besarnya peran penglihatan terhadap kecerdasan anak.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]ejak lahir, bayi banyak belajar untuk melihat dan merekam hal-hal di sekelilingnya. Konon, membiasakan si kecil melihat benda-benda atau mendengar suara tertentu akan menentukan memorinya kelak di waktu dewasa. Dengan pengalamannya, si kecil akan lebih cepat lagi menangkap berbagai rangsang yang lebih kompleks lagi.
Penglihatan dan kecerdasan
Perkembangan penglihatan bayi turut menentukan kecerdasannya. Menurut infant visual laboratory university of Massachusetts Medical School, bayi turut merekam berbagai hal dari sekelilingnya lewat melihat. Anda akan takjub betapa si kecil banyak belajar.
Kemampuan memfokuskan
Sebelum usia dua bulan, bayi sudah punya kemampuan memfokuskan pandangan baik benda jauh atau pun dekat, tetapi belumlah terlalu jelas. Fokus penglihatan makin akurat terutama setelah usia 2-3 bulan.
Kordinasi mata dan mengikuti benda
Bayi yang baru lahir sebenarnya sudah bisa mengikuti benda yang cukup besar, cukup kontras, dan bergerak lambat, tetapi gerakan matanya belumlah seperti bayi lebih besar. Barulah pada usia tiga bulan, si kecil sudah dapat mengikuti benda dengan gerakan mata yang halus
Persepsi kedalaman
PAda saat lahir, bayi melihat benda secara dua dimensi. Tetapi, dengan semakin sering si kecil melihat benda, otaknya akan memiliki memori berbagai sisi benda yang dilihatnya. Pengalaman visual dan berkembangnya saraf otak akan “membentuk” benda menjadi seperti bentuk aslinya. PAda usia 3-5 bulan, persepsi kedalaman binocular –seperti pada orang dewasa- sudah berkembang pesat.
Melihat gradasi warna dan kontras.
Bayi yang baru lahir belum sensitive terhadap kontras. Tapi pada setelah 2,5-3 bulan, mereka sudah bisa melihat bayangan hampir sebaik orang dewasa. Ini ditentukan oleh kematangan saraf mata, dibantu oleh saraf otak.
Membedakan warna
Pada usia enam minggu, bayi sudah dapat membedakan warna merah dan hijau. Pembedaan warna-warna benda ini ditentukan oleh kematangan saraf mata yang sensitive terhadap warna. BAyi yang baru lahir masihlah kesulitan melihat warna-warna pastel dan pucat
Membedakan ketajaman pola dan detail benda
Melihat pola-pola yang detail atau berwarna-warni bukanlah pekerjaan mudah untuk si kecil. Hal ini memerlukan kerja otak yang lebih kompleks dan berkembang secara perlahan-lahan. Pada usia satu tahun, keterampilan melihat detail masih 10 kali lebih rendah disbanding orang dewasa dan akan sepenuhnya matang pada usia 14 tahun.
Mengenali wajah dan benda
BAyi baru lahir cenderung lebih tertarik dengan tepian sebuah benda terutama dengan kontras yang tinggi, misalnya tepi rambut di wajah Anda. Pada usia 2 bulan, barulah mereka mulai tertarik dengan wajah terutama hidung dan mulut. Mereka sudah bisa membedakan wajah ibunya dari wajah orang lain pada usia 3-5 bulan.
Bisakah meningkatkan kemampuannya melihat?
Tentunya, seluruh aspek kecerdasannya akan terasah lewat rangsang yang terus menerus, kasih sayang, dan nutrisi bergizi. Memperkenalkan buah hati berbagai warna, benda, dan suasana yang baru, bervariasi, dan terus menerus akan merangsang penglihatannya. Tentunya, dalam situasi yang menyenangkan dan penuh kasih sayang.
Dari segi nutrisi, ASI menjadi pondasi terdini untuk memacu berbagai aspek kecerdasan, termasuk visualnya. ASI mengandung nutrisi lengkap untuk perkembangan otak dan penglihatannya. Penelitian menunjukkan, anak yang diberi ASI lebih cerdas secara visual dan kognitif dibanding yang hanya minum susu formula. Yang membedakan adalah ASI mengandung lengkap zat-zat yang mendukung kecerdasannya, salah satunya DHA dan ARA. Berbagai penelitian menunjukkan, suplementasi oleh zat-zat ini dapat meningkatkan kecerdasan si kecil hingga menyamai mereka yang minum ASI.
Referensi :
- Infant Vision Lab The Uunice Kennedy Shiver Center. Milestones in Visual Development. University of Massachusetts Medical School. USA
- Anestad N, Scott DT, Janowsky JS, Jacobsen C, Carrol RE, Montalto MB, et al. Visual, cognitive, and language assesments at 39 months: a follow-up study of children fed formulas containing long-chain polyunsaturated fatty acids to 1 year of age. Pediatrics 2003. 112(3 Pt1):e177-83
- Birch EE, Hoffman DR, Uauy R, Birch DG, Prestidge C. Visual acuity and the essentiality of docosahexaenoic acid and arachidonic acid in the diet of term infants. Pediatr Res. 1998; 44(2):201-9.