[quote type=”center”]Lingkungan yang semakin tercemar membuat syarat hidup sehat semakin sulit didapat. Saran 4 sehat 5 sempurna mungkin layak Anda coba[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]B[/dropcap]ukan rahasia lagi bila lingkungan sekitar kita semakin tidak bersahabat dengan kesehatan kita. Polusi, bakteri, virus, ada di sekeliling kita—bukan hanya Anda yang beraktivitas di luar ruangan, bahkan di dalam ruangan pun bahaya mengancam, Sebut saja debu rumah, tempat tungau si pemicu gangguan asma berkembang biak, belum lagi berbagai virus di sekitar kita.
Jadi, sesungguhnya tak peduli di mana pun, ancaman penyakit dapat datang menghampiri, Belum lagi berbagai macam virus influenza yang seiring berjalannya waktu kian variatif saja jenisnya, sebut saja flu burung (virus AI H5N1), flu babi (A H1N1), dan sebagainya.
Langkah paling bijak adalah dengan membentengi keluarga Anda dari berbagai ‘musuh’ kesehatan yang berada di sekeliling kita. Caranya? Mulailah dengan menjalankan pola makan bergizi seimbang, ingat nasehat lawas 4 sehat 5 sempurna; perbanyak sayur dan buah, mengurangi makanan berlemak dan konsumsi vitamin dan mineral.
Dimulai dari rumah
Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat dimulai dari rumah. Mulailah dengan menyusun menu makanan yang berkomposisi gizi seimbang. Perhatikan pula penyajiannya, karena untuk anak-anak cara menyajikan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan mereka.
Selain itu ada beberapa kebiasaan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit. Ada 4 faktor kunci yang dapat dilakukan: Menjaga kebersihan, menggunakan masker, konsumsi multivitamin, dan menjaga kesehatan mulut dengan berkumur. Mari kita uraikan satu per satu.
1. Menjaga kebersihan
Kebiasaan mandi dua kali sehari merupakan langkah pertama menjaga kebersihan tubuh. Namun itu saja belum lah cukup, karena dalam sehari kita banyak melakukan kegiatan. Salah satu ‘pengantar’ kuman penyakit masuk ke dalam tubuh adalah melalui tangan. Buruknya sanitasi ditengarai merupakan penyebab pencemaran kuman, sebut saja bakteri E. coli sebagai penyebab diare, berasal dari air dan makanan yang tercemar, proses pematangan yang tidak sempurna. Dan ini semakin parah bila ditambah dengan perilaku hidup yang tidak sehat, seperti mandi dan cuci tangan tidak menggunakan sabun.Tak heran jika angka penyakit infeksi dan angka kematian bayi dan ibu hamil masih tinggi akibat higiene dan sanitasi yang buruk di Indonesia.
Meski kelihatannya sepele, terbukti bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur memiliki andil dalam mencegah infeksi penyakit.
Penyakit influenza ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, sehingga penyebarannya sangat cepat. Cara efektif untuk mencegah yaitu dengan menjaga kondisi tetap sehat, dengan menjaga pola makan bergizi seimbang, olahraga, istirahat cukup, dan berperilaku hidup bersih dan sehat, yakni dengan mencuci tangan dengan sabun/antiseptik, dan menutup hidung saat bersin/batuk.
Cuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum makan (makan pagi, siang dan malam), dan setiap kali habis dari toilet, merupakan langkah efektif dalam mencegah kontaminasi kuman penyakit. Begitu juga setiap kali habis bepergian keluar rumah.
2. Menggunakan masker saat bepergian
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan polusi udara perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi 800.000 kematian setiap tahun. Bahkan, WHO dan American Thoracic (ATS) 2005 memaparkan polusi udara menimbulkan penyakit yang terkait respirasi (pernafasan) dan kardiovaskular, terganggunya aktivitas harian akibat sakit, gejala batuk, sesak dan infeksi saluran pernafasan, hingga terjadinya perubahan fisiologis seperti fungsi paru dan tekanan darah.
Tahukah Anda kalau penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI), acap timbul akibat polusi udara yang terhirup dalam jangka panjang tanpa disadari atau akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Gejalanya bisa dikenali dengan keluhan flu, batuk, suhu tubuh lebih dari 38,5 derajat celsius, serta sakit pada tenggorokan. Jika didiamkan, ISPA bisa berakibat fatal seperti penyakit paru obstruktif kronis gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, kanker, hingga kematian.
Satu penelitian di Hong Kong menemukan bahwa rutin membasuh tangan dan memakai masker dapat mengurangi risiko penularan virus influenza antara sesama anggota keluarga bila dilaksanakan dengan benar.
Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal medis Annals of Internal Medicine tersebut, dipandang penting untuk situasi pandemi, bila sejumlah pasien harus dikarantina di rumah ketika pihak rumah sakit kekurangan fasilitas ruang isolasi.
Hasil penelitian menemukan bahwa tangan higienis dan pemakaian masker dapat mengurangi penularan virus bila dilaksanakan sesegera mungkin setelah gejala penyakit tersebut mulai terlihat pada pasien yang pertama sekali terinfeksi virus tersebut.
Dipimpin oleh ahli kesehatan publik, Ben Cowling dari Universitas Hong Kong, para peneliti tersebut meneliti sejumlah pasien yang positif mengidap baik influeza A atau B.Tangan yang higienis dan masker kelihatannya dapat mencegah penyebaran penyakit tersebut di dalam rumah tangga ketika diterapkan dalam 36 jam dari para pasien yang mengalami gejala-gejala awal penyakit tersebut.
3. Konsumsi multivitamin
Multivitamin merupakan suplemen yang biasanya berisi 3 vitamin/mineral atau lebih, atau kombinasi keduanya. Ada 3 jenis vitamin yang terkenal dengan sebutan trio antioksidan, yaitu vitamin A, C, dan E. Inilah tiga vitamin yang ampuh melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultraviolet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain.
Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata, misalnya serangan jantung dan kanker. Radikal bebas yang banyak ‘berkeliaran’ di sekitar kita antara lain asap rokok, asap kendaraan bermotor. Radikal bebas akan ‘mencuri’ elektron dari sel tubuh manusia dan menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga timbul sel-sel mutan.
Mengonsumsi multivitamin akan menjaga daya tahan tubuh tetap baik. Multivitamin diperlukan utuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin atau mineral, terutama ditujukan pada mereka yang beraktivitas tinggi atau mereka yang merasa kebutuhannya belum tercukupi
4. Berkumur dengan antiseptik
Langkah ke-empat dalam upaya menjaga kesehatan adalah dengan menjaga kesehatan mulut sebagai pintu gerbang utama datangnya penyakit. Karies (gigi berlubang) merupakan penyakit infeksi yang diderita oleh hampir 95% populasi di dunia. Gigi berlubang tidak saja menyebabkan bau mulut, namun juga dapat menyebabkan gangguan lain.
Penyakit gigi dan mulut lain yang juga banyak dijumpai adalah peradangan gusi (gingivitis). Penyakit yang menyerang 75-90% populasi dunia ini penyebabnya tidak jauh berbeda dari karies, yaitu plak.
Rata-rata orang menyikat gigi hanya selama 46 detik dan hanya 2-10% orang menggunakan dental floss secara efektif dan teratur. Dengan dasar itu, penggunaan obat kumur antiseptik yang dapat membunuh kuman Streptokokus mutans secara tepat dapat membantu menurunkan kejadian karies dan gingivitis.
Obat kumur antiseptik membunuh kuman yang terdapat pada sela gigi dan gusi sehingga secara nyata mencegah karies dan gingivitis. Selain itu obat kumur juga dapat mencegah pematangan plak gigi yang merupakan proses awal dari penyakit gigi dan mulut.
Disarankan melakukan perawatan gigi secara menyeluruh :
- menyikat gigi minimal 2 kali sehari (terutama menjelang tidur)
- menggunakan dental floss untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela gigi
- menggunakan obat kumur minimal 2 kali sehari
- rutin melakukan kontrol ke dokter gigi minimal setahun 2 kali
5. Air purifier
Ibarat nasihat pola makan 4 sehat 5 sempurna, maka langkah ke lima sebagai pelengkap pola hidup sehat yang kita jalankan adalah penggunaan penyaring udara.
Idealnya, rumah yang sehat dilengkapi dengan ventilasi yang cukup, jarak antara plafon dengan lantai 2,75-4 meter, agar pertukaran udara lebih leluasa. Namun kondisi di kota besar dan keterbatasan lahan, membuat syarat rumah yang sehat kadang sulit terpenuhi. Padahal, udara sehat merupakan hal mutlak yang dibutuhkan setiap manusia. Dengan beragam faktor penyebab polusi di dalam rumah, semakin sulit mendapatkan udara bersih, terutama bagi anak-anak yang umumnya lebih mudah terserang penyakit yang penularannya melalui udara.
Salah satu solusi adalah dengan menjaga udara tetap bersih dan sehat dengan penyaring udara (air purifier), sehingga tak perlu khawatir dengan kualitas udara di dalam rumah.
Kemajuan teknologi menciptakan teknologi Plasmacluster yang mampu menonaktifkan virus, jamur, penyebab alergi dan bau tak sedap. Juga dilengkapi dengan filter penghilang bau dan filter HEPA, sehingga kinerjanya semakin maksimal.
Teknologi ini juga di aplikasikan di berbagai industri lain seperti otomotif dan rumah tangga, sehingga makin memperkuat pengakuan efektivitas dari Plasmacluster. Penelitian di berbagai badan penelitian juga semakin memperkuat efektivitas Plasmacluster seperti sertifikasi dari Retroscreen Virology, London (menonaktifkan H5N1); ITB, Indonesia (menurunkan aktivitas jamur & bakteri); Harvard School of Public Health, Boston (menonaktifkan Serratia marcescens).