[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]etiap tahun, lebih dari 580.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di berbagai negara berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini. WHO memperkirakan lebih dari 1 juta wanita terdiagnosis kanker payudara di seluruh dunia tahun ini. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara metastatik dan hanya bertahan hidup 18-30 bulan.
Apa penyebabnya ?
Penyebab pasti hingga kini belum diketahui denga pasti, Namun riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Apa saja?
- riwayat keluarga yang memiliki penyakit serupa
- usia yang semakin bertambah
- tidak memiliki anak atau tidak menyusui
- kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun
- periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau menopause lebih lambat)
- faktor hormonal eksternal, seperti pil KB yang hanya berisi estrogen dan pemakaian jangka panjang hormon replacement therapy.
Pentingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data bahwa 78% kanker payudara terjadi pada pasien berusia lebih dari 50 tahun, dan hanya 6% pada wanita berusia di bawah 40 tahun. Sedangkan rata-rata ditemukan pada usia 62 tahun.
Rutin SADARI
Deteksi dini yang diikuti dengan terapi dapat meningkatkan harapan hidup. Diperkirakan 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal dapat bertahan hidup lebih dar lima tahun. Itu sebabnya wanita disarankan untuk melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) secara rutin. Pada kanker payudara, akan teraba benjolan yang keras. Benjolan tersebut bisa menimbulkan sakit atau bisa juga tidak. Jadi jangan sepelekan, konsultasikan dengan dokter.
Selain dengan SADARI, pada wanita di atas usia 35 disarankan untuk melakukan pemeriksaan mamografi setahun sekali dan USG khusus payudara. Jika dicurigai ada benjolan, lakukan biopsi untuk mengambil contoh jaringan dan dilakukan tes untuk meneliti kemungkinan adanya tumor ganas (kanker).
Tatalaksana kanker payudara
Pengobatan utama adalah tindakan bedah, Pengobatan tambahan dengan kemoterapi dan radioterapi
Terapi target dan hormonal terapi pada orang yang diketahui faktor penyebab hormonal maka pengobatan dilakukan dengan anti-hormonal selama 5 tahun, sedangkan bila diketahui reseptor permukaan positif maka diberikan terapi target.