Kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn) adalah tumbuhan anggota suku Myrtaceae (jambu-jambuan) dari genus Melaleuca yang dimanfaatkan sebagai sumber minyak kayu putih (Oleum cajeputi, cajuput oil). Kayu putih berupa pohon dengan tinggi ± 25 m. Di Indonesia, kayu putih terutama tumbuh di Indonesia timur, kepulauan Maluku meliputi pulau Buru, Seram dan Ambon. Kayu putih telah dibudidayakan di Jawa Tengah sejak tahun 1926. Bibit tanaman berasal dari Pulau Buru. Budidaya kayu putih ini bertujuan untuk produksi minyak kayu putih.
Minyak kayu putih
Minyak kayu putih dibuat dengan cara ekstraksi melalui penyulingan daun atau ranting pohon kayu putih. Saat matahari terik atau udara panas, aroma kayu putih akan tercium dari kejauhan karena minyak atsirinya (minyak esensial) mudah menguap. Kandungan minyak kayu putih adalah eukaliptol (1,8-cineol) (komponen terbesar, sekitar 60%), α-terpineol dan ester asetatnya, α-pinen, dan limonen.
Minyak kayu putih bersifat antibakteri, antijamur, insektisida, anthelmintic (anti-cacing), dan analgesik (anti-nyeri) ringan. Minyak atsiri di laboratorium dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Bacillus subtilis, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas aeruginosa. Uji coba pada mencit memperlihatkan bahwa minyak kayu putih bersifat antivirus Herpes simplex tipe 1.
Minyak kayu putih pada umumnya digunakan untuk pengobatan luar, dengan cara dibalurkan ke bagian tubuh yang sakit. Minyak kayu putih juga dapat digunakan sebagai obat minum/internal, namun harus secara benar, tepat dan hati-hati. Dalam praktek sehari hari minyak kayu putih banyak dipakai sebagai rubefacient (obat gosok) untuk mengobati rematik, nyeri otot dan sendi. Khasiatnya adalah untuk menghangatkan tubuh, melemaskan otot, mencegah dan mengobati perut kembung.
Minyak telon (dari bahasa Jawa: telu, artinya tiga) adalah sejenis minyak gosok yang sering dibalurkan pada tubuh bayi. Minyak ini merupakan paduan dari minyak kelapa, minyak adas, dan minyak kayu putih, dengan konsentrasi tertentu. Komposisi yang biasa dipakai adalah 4:3:3. Adapun minyak kelapa berfungsi sebagai pelarut.
Dapat diminum
Minyak kayu putih dapat digunakan sebagai obat minum. Untuk obat minum, 1-10 tetes minyak kayu putih murni dicampur dengan sebutir gula batu (sekitar 4 gram), dan dilarutkan dalam segelas air minum untuk mengobati pilek, infeksi tenggorokan dan cacing usus. Campuran ini juga dapat digunakan untuk mengobati kolera, kolik dan sebagai obat kumur untuk infeksi rongga mulut. Bila digunakan sebagai obat minum harus dilarutkan terlebih dulu dan memperhatikan takarannya. Minyak kayu putih bila diminum terlalu banyak dapat menyebabkan peningkatan denyut nadi dan pengeluaran keringat yang berlebihan. Minyak kayu putih sebaiknya tidak digunakan pada saat hamil.
Referensi :
- http://en.wikipedia.org/wiki/Melaleuca_leucadendra
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_putih
- http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Cajeput+oil
- http://www.ehow.com/about_5343940_uses-oil-cajeput.html
- Syamsuhidayat SS, Hutapea JR. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Depkes RI Badan Litbangkes, Jakarta, 1991.
- Kardono LBS, Artanti N, Dewiyanti ID, Basuki T, Padmawinata K. Selected Indonesian Medicinal Plants. Monograph and Descriptions. Penerbit PT Grasindo, Jakarta, 2003.
- Oyen LPA, Dung NX. Essential-Oil Plants. Plants Resources of South East Asia.No. 19. PROSEA, Bogor, Indonesia, 1999.