Kulit merupakan organ tubuh terluar yang berfungsi sebagai pelindung organ-organ dalam terhadap lingkungan di sekitarnya. Kulit bayi baru lahir diliputi lapisan lemak yang disebut vernix caseosa, yang diyakini berfungsi sebagai pelindung. Semakin bertambah usia lapisan ini akan terlepas, sehingga bayi rentan dengan berbagai agen infeksi, karena perlindungan kulitnya belum sempurna. Semakin besar anak, kondisi kulitnya akan semakin mendekati kulit orang dewasa.
Berikut beberapa prinsip perawatan kulit bayi dan anak:
1. Hindari pajanan dengan bahan yang keras dan dapat menimbulkan iritasi. Beberapa bahan dapat bersifat sebagai iritan lemah misalnya sabun. Penambahan bahan-bahan tertentu seperti pewangi, bahan antibakterial, deodoran dan sebagainya dapat memicu reaksi sensitisasi pada individu yang peka.
2. Kurangi kontak dengan bahan iritan. Bersihkan kulit segera dari urin dan feses/tinja yang merupakan iritan alamiah. Pastikan pakaian bayi sudah bersih dari sisa deterjen yang digunakan saat mencuci pakaian.
3. Hindari gesekan karena dapat menyebabkan kerusakan kulit. Gunakan pakaian dari bahan yang lembut dan tidak terlalu sempit, jaga kulit agar selalu kering, dan bila perlu gunakan produk yang dapat mencegah terjadinya pergesekan kulit terutama di daerah lipatan.
4. Hindari sunburn. Pajanan sinar matahari yang berlebihan dapat menimbulkan dehidrasi dan deskuamasi kulit.
5. Pertahankan hidrasi kulit. Kelembaban kult ini dapat dipertahankan bila suhu dan kelembaban udara terjaga. Gunakan produk perawatan kulit yang lembut dan sesuai, pakai pelembab khusus bila memang diperlukan.
Referensi
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, ed ke 4. Jakarta. Balai Penerbit FKUI,2005