Radang paru paru atau pneumonia masih jadi satu masalah untuk anak Indonesia. Penyebab terbanyak adalah kuman, baik virus, bakteri, atau jamur. Bakteri menyumbang sekitar 30% penyebab. Kurang gizi, daya tahan tubuh yang rendah, ada orang dewasa yang merokok di sekitarnya, tidak minum ASI, lingkungan yang padat memudahkan terjadi penyakit akut ini.Anak lain atau orang dewasa dapat membawa kuman ini dalam tubuhnya dan menularkannya pada anak lain lewat udara. Dan anak yang tertular bisa mengidap penyakit radang paru-paru bervariasi dari yang derajat ringan hingga berat.
Semakin kecil anak, semakin besar kemungkinan pneumonia menjadi berat. Seringkali, infeksi saluran napas atas mendahului suatu pneumonia.
Napas Cepat dan batuk
Gejala khas pneumonia adalah napas yang cepat dan demam. Untuk bayi baru lahir, seringkali suhu tubuh malah teraba dingin. Bayi juga tidak mau menyusu, batuk-batuk, dan rewel. Ia jadi tidak bisa tidur dan gelisah. Pada pneumonia berat, bayi sampai tak bisa bernapas dan mungkin memerlukan perawatan intensif. Apalagi pada bayi kecil, kesulitan bernapas lebih mudah terjadi, ditandai dengan napas cuping hidung, merintih, atau dada yang kembang kempis akibat kontraksi otot dada berlebihan.
Merawat anak pneumonia
Anak pneumonia bisa dirawat di rumah atau di rumah sakit tergantung derajat beratnya. Mau tak mau, anak perlu dirawat khusus bila ia sulit sekali bernapas, butuh oksigen, tampak sangat sakit, kekurangan cairan, tidak bisa makan, umurnya masih di bawah dua bulan, atau ada komplikasi.
Anak membutuhkan obat-obatan antibiotika untuk membasmi bakteri penyebab. Faktor usia menjadi salah satu pertimbangan dokter untuk memberikan antibiotika karena tiap kelompok umur biasanya diserang oleh bakteri yang berbeda.
Mencegah pneumonia
-
Berikan ASI eksklusif. ASI merupakan “benteng” terdini dan terbaik terhadap berbagai kuman termasuk penyebab pneumonia.
-
Imunisasi. Beberapa kuman penyebab pneumonia sudah dibuat vaksinnya, juga kuman yang memudahkan terjadinya pneumonia. Jadi, pastikan anak mendapat imunisasi lengkap.
-
Kurangi paparan asap rokok terhadap si kecil. Asap rokok membuat ia rentan terhadap penyakit pernapasan, salah satunya adalah pneumonia.
-
Kenali gejala pneumonia sedini mungkin.
Referensi:
-
Schwartz MW. The 5-minute pediatric consult. 4th ed. Lippincott Williams&Wilkins. USA, 2005.
No Comments
bagaimana cara mengenali gejala awal pneumonia, apakah itu bisa menular
misalnya bayi itu gak bisa di rawat di rumah sakit…cara perawatan mandiri di rumah yang dapat kita lakukan itu sepeti apa, dan obat apa yang kita berikan.
Anaku 3thn laki2 semoga bisa kembali sehat, mohon bimbingan kpd dinas yg terkait /siapapun & terimakasih
Bp/Ibu Nugraha,…
Pneumonia adalah infeksi paru, yang gejalanya berupa sesak napas, disertai batuk dan napas cepat, serta demam. Diagnosis pneumonia ada yang berat, ada yang ringan.. untuk pneumonia ringan dapat dirawat di rumah dengan pengawasan orangtua dan kewaspadaan keadaan anak. Tapi terlepas dari itu, tentu Mama perlu berkonsultasi dengan Dokter di pusat layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Rumah Sakit) mengenai apakah si kecil “aman” untuk dirawat di rumah dengan obat minum, atau sebaiknya dirawat di rumah sakit. Salam.
(dr.Pustika Efar, Sp.A)